Semarang, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo ditunjuk menjadi kepala pengembangan kawasan Candi Borobudur di Magelang sebagai Bali baru di Indonesia. Jabatan 'mandor' ini setelah mendapat izin dari Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinvest) Luhut Binsar Pandjaitan.
“Saya sudah izin ke Pak Menko Marinvest, boleh tidak saya jadi mandornya. Pak Menko Marinvest mengizinkan,” kata Ganjar, Jumat (12/3).
Dengan menjadi mandor pengembangan kawasan Candi Borobudur lanjutnya, bisa memantau mana yang kurang, mana yang macet agar betul-betul bisa progresif. “Jadi saya akan komunikasi intens dengan Pak Bupati Magelang untuk sering-sering ke sini mengecek satu-satu,” ujarnya.
Lebih lanjut Ganjar menyataan, pengembangan kawasan Candi Borobudur Magelang sebagai Bali baru di Indonesia mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran Menko Marinvest Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim meninjau langsung ke Borobudur.
Kehadiran tiga menteri pembantu Presiden Jokowi, maka persoalan-persoalan yang dihadapi bisa diselesaikan dan terintegrasi. “Telah disepakati oleh tiga menteri rancangan pembangunan harus menginduk pada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud. Selain itu, ada pembagian tugas dari masing-masing pihak agar semua berjalan dengan baik,” ujar Ganjar.
Bila nantinya ada yang direvisi, disesuaikan atau mau membangun gedung baru, semua harus sesuai frame Kemendikbud. Menurut Ganjar, pusat tidak hanya fokus pada pengembangan Candi Borobudur, tapi juga kawasan di sekitarnya untuk meningkatkan aktivitas ekonomi. Apalagi, di lokasi itu rencananya akan ada eksit tol yang dipastikan mampu mengembangkan wilayah lain yakni Jogja, Solo, dan Semarang. “Maka peran Pemerintah Provinsi Jateng dan Pemerintah Kabupaten Magelang penting. Dengan integrasi ini, maka diharapkan pembangunanya sesuai harapan,” ujar Ganjar.