Pekanbaru,Gatra.com- Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, menyebut motif teror kepala anjing ke rumah pejabat Kejati Riau Muspidauan, dilataribelakangi dinamika kepengurusan Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Pekanbaru.
Menurut Agung, para pelaku teror melakukan pertemuan di Kantor LAM Pekanbaru, Jalan Senapelan, Rabu (3/3/2021) lalu. Pertemuan tersebut membahas rencana aksi teror dengan menggunakan kepala anjing, minyak bensin, serta pisau dapur.
"Kumpulnya di Kantor LAM Pekanbaru untuk rencanakan teror. Lalu menyiapkan kepala anjing, serta dua botol bensin. Setelah semua dirasa siap, pelaku kemudian menuju lokasi menggunakan sepeda motor," ungkap Agung, Jum'at (12/3).
Adapun lokasi pertama yang disambangi pelaku adalah rumah Muspidauan di Jalan Puyuh, No 26, RT 003/RW 003, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Sukajadi. Disana pelaku melemparkan kepala anjing pada Kamis (4/3) sekitar pukul 22.30 WIB.
Setelah melakukan aksi di rumah Muspidauan, pelaku kemudian menuju rumah Datuk Nasir Penyalai yang berlokasi di kawasan Senapelan. Dilokasi kedua pelaku melemparkan botol berisikan bensin.
"Muspidauan diteror supaya takut. Sedangkan Datuk Nasir Penyalai diteror lantaran sikapnya merestui musyawarah daerah LAM Pekanbaru," urainya.
Adapun musyawarah daerah luar biasa (Musdalub) LAM Kota Pekanbaru digelar pada Minggu (24/1). Dalam gelaran musdalub tersebut Muspidauan terpilih sebagai Ketua Dewan Pengurus Harian (DPH) LAM Kota Pekanbaru.
Selang sehari Musdalub berlalu, Ketua DPH LAM Datuk Yose Saputra, menuding hajatan tersebut tidak sah lantaran tak mendapat restu dari LAM Provinsi Riau. Yose pun mengancam bakal membawa masalah Musdalub itu ke ranah hukum.
Sementara itu Muspidauan kepada Gatra.com mengaku sejak resmi menjabat sebagai Ketua DPH LAM Pekanbaru, pihaknya belum sempat menyambangi kantor LAM Pekanbaru di Jalan Senapelan, Kota Pekanbaru.
"Kita belum pernah ke kantor LAM sejak selesai dilantik, karena informasinya ada Yose disana. Jadi nanti setelah keluar Surat Keputusan, kita minta melalui pemerintah saja, karena itu (kantor LAM) aset pemerintah kota," pungkasnya.
Adapun aparat kepolisian telah mengamankan tiga orang pelaku, yakni Iwan, Didi dan Boy. Saat ini aparat sedang memburu donatur dari aksi teror.