Home Hukum Konflik Lembaga Adat Berujung Teror Kepala Anjing

Konflik Lembaga Adat Berujung Teror Kepala Anjing

Pekanbaru,Gatra.com- Teror kepala anjing di rumah Kepala Seksi (Kasi) Penerangan Hukum Kejati Riau, Muspidauan, masih dalam proses penyidikan.

Muspidauan kepada awak media mengatakan, ia kaget dengan ditemukannya potongan kepala anjing beserta pisau lipat di teras rumahnya pada Jum'at subuh (5/3). Kejadian ini baru terjadi dalam hidupnya.
 
Tepat pada Kamis, (11/3) Kepolisian Riau mencokok tiga orang tersangka teror di komplek Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Pekanbaru, di Jalan Senapelan.
Ketiganya adalah petugas keamanan di kantor LAM.

Sedangkan, Muspidauan baru saja didaulat sebagai Ketua Dewan Pengurus Harian (DPH) LAM  Kota Pekanbaru lewat Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub).

Dalam Musdalub, Minggu (24/1) Muspidauan menggusur Yose Saputra dari posisi Ketua DPH. Tidak terima digusur, Yose berniat untuk membawa persoalan ini ke ranah hukum.

"Dengan penghinaan ini kita akan tempuh jalur hukum. Ini bukan gertak, kita akan buktikan. Karena kita ketua," kata Yose sebagaimana dikutip Riau Online.

Sementara, Muspidauan mengakui sejak dikukuhkan sebagai Ketua DPH LAM Kota Pekanbaru pada Januari 2021, ia dan pengurusnya tak kunjung bisa menginjakkan kaki ke Kantor LAM Pekanbaru.

"Sejak dilantik kita belum pernah ke kantor LAM, karena informasinya ada Yose di sana. Jadi nanti setelah keluar Surat Keputusan, kita minta melalui pemerintah saja, karena itu (kantor LAM) aset pemerintah kota," ujar Muspidauan kepada Gatra.com, Jum'at (12/3).

Ketika Muspidauan tidak bias mengakses kantor LAM Kota Pekanbaru, dia malah mendapat ‘hadiah’ kepala anjing dari orang-orang yang menjaga kantor tersebut.

532