Palembang, Gatra.com - Salah satu alumnus Fakultas Teknik Mesin Univesitas Sriwijaya (Unsri). Muhammad Imam Ammarullah berkeinginan dapat mengembangkan teknologi medis di Indonesia.
"Saya masih punya banyak mimpi, salah satunya lulus S3 dan aktif meneliti terutama di bidang alat kesehatan, khususnya implan medis. Pengembangan alat kesehatan di Indonesia merupakan peluang sekaligus tantangan, karena kebanyakan alat kesehatan kita masih impor dan ini tak boleh dibiarkan, kita perlu produksi alat kesehatan secara mandiri agar dapat meningkatkan daya saing" katanya, dalam keterangannya, Kamis (11/3).
Pria kelahiran 14 April 1999 itu ketika menjadi mahasiswa Unsri, pernah terpilih menjalankan riset mengenai implan medis. Hasil kerja sama antara Universitas Sriwijaya dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM), selama 6 bulan di Medical Devices and Technology Centre (MEDiTEC).
Saat diwisuda tahun 2019 lalu, ia menjadi salah satu mahasiswa berprestasi yang mendapatkan penghargaan dalam wisuda ke-143 Universitas Sriwijaya (Unsri) dengan IPK 3,71, sebagai lulusan terbaik. Saat ini, Imam sedang melanjutkan studi pasca sarjana di Magister Teknik Mesin Universitas Diponegoro (Undip), Semarang dengan menjalankan penelitian terkait implan medis, sama seperti yang dilakukan waktu S1 di Unsri.
Prestasi Imam bisa dijadikan inspirasi bagi kaum muda seusianya. Imam juga merupakan seorang influencer dan diminta naik ke podium bersama tiga orang mahasiswa lainnya, karena sumbangsih mereka selama menjadi mahasiswa Unsri.
"Selama menjadi mahasiswa, saya menyadari bahwa ini amanah orangtua, maka dari itu harus menggunakan waktu sebaik-baiknya serta memaksimalkan potensi yang saya miliki," ujarnya.
Lulusan dari Teknik mesin Unsri ini mengaku menjalani perkuliahan tidaklah mudah. Terutama di awal perkuliahan karena dituntut kemandirian dalam menjalankan masa studi, cepat atau lama lulus.
“Itu semua tergantung kita, tidak seperti waktu SMA yang semuanya sudah terjadwal untuk lulus 3 tahun" ujarnya.
Pemuda asal Palembang, Sumatera Selatan ini memang tak ingin main-main dalam kuliahnya sebagaimana beberapa mahasiswa lainnya. Tidak heran kalau sampai sekarang ia terus menorehkan sederet prestasi akademik dan non-akademik.
"Ada banyak kompetisi keilmiahan yang saya dapatkan, seperti lomba esai, KTI, dan poster ilmiah. Saya tak mau membuat orangtua kecewa. Aktif juga di berbagai organisasi,” ujarnya.
Ia mengaku sering diundang di seminar-seminar karena rekam jejaknya yang memotivasi banyak orang, sebagaimana yang terlihat dalam akun Instagram pribadinya @imamammarullah.
Imam berpesan kepada adik tingkatnya di Unsri dan mahasiswa umumnya agar memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin.
"Waktu tidak dapat diputar ataupun diulang kembali, jangan sampai ada penyesalan di kemudian hari. Apalagi banyak orang-orang di luar sana yang tidak punya kesempatan untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi karena berbagai alasan, jadi jangan disia-siakan" katanya.