Jakarta, Gatra.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kembali berhasil menyabet penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkat kontribusi BAZNAS yang konsisten dalam membantu penanggulangan Covid-19 di Indonesia. Penghargaan juga diberikan kepada relawan BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) Dede Nurjaman, pemulasara Covid-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Penghargaan diserahkan Kepala BNPB Doni Monardo kepada Pimpinan BAZNAS RI Drs KH Achmad Sudrajat, Lc, MA dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) tahun 2021 di Graha BNPB Jakarta, Rabu (10/03).
BAZNAS meraih penghargaan untuk kategori intensitas, konsistensi, dan inovasi dalam penanggulangan Covid-19. BNPB menilai BAZNAS memiliki peran signifikan sesuai dengan kapasitasnya dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Baik dalam program kesehatan, sosial dan ekonomi.
Selain itu BNPB juga menilai penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada seluruh Stakeholder dalam penanganan bencana nasional maupun pandemi virus Corona.
Ketua BAZNAS RI Prof Dr KH Noor Achmad, MA menjelaskan penghargaan dari BNPB ini akan memotivasi BAZNAS Tanggap Bencana untuk selalu siap siaga hadir ke tengah-tengah masyarakat terkait dengan kebencanaan, baik dalam hal mitigasi, kesiapsiagaan, maupun respon bantuan, terutama dalam penanggulangan Covid-19.
“Kami bersyukur dan berterima kasih atas penghargaan ini. BAZNAS berkomitmen terus menjalankan amanah dari muzaki, melalui zakat, infak, dan sedekah. Salah satunya untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. BAZNAS Tanggap Bencana akan konsisten berjuang membantu pemerintah dan bersinergi dengan berbagai pihak dalam mengurangi dampak dan risiko bencana,” ungkap Prof Noor.
BAZNAS Tanggap Bencana ini telah tersebar di 22 provinsi, 249 kabupaten/kota dengan jumlah personel mencapai 1.817 orang yang selalu siaga merespon bencana.
“BAZNAS terus berupaya meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Pengurangan Risiko Bencana melalui edukasi, menangani korban bencana melalui tahapan rescue, relief, recovery, reconstruction," kata Prof Noor.
Lebih lanjut, BAZNAS juga berupaya untuk menumbuhkan jiwa kerelawanan di masyarakat dan menguatkan kapasitas serta membangun jaringan relawan di Indonesia.
“Semoga BAZNAS bisa terus menjadi bagian dari pentahelix penanggulangan bencana, seperti Covid-19 di Indonesia sehingga dapat mengurangi dan menekan risiko kemiskinan akibat bencana. BAZNAS juga siap membangun kemandirian masyarakat dalam situasi bencana dan merespon cepat setiap kondisi yang membutuhkan bantuan darurat,” jelas Prof Noor.