Ambon, Gatra.com - Guna antisipasi pembukaan proses belajar mengajar secara tatap muka secara nasional pada bulan Juli nanti. Maka, seluruh tenaga pendidik di Maluku khusus Kota Ambon divaksin.
Wali Kota Ambon,Richard Louhenapessy mengatakan, untuk kota Ambon, vaksinasi tahap pertama telah dilakukan kepada sumber daya manusia di bidang kesehatan, yakni para dokter, perawat, dan tenaga penunjang di fasilitas kesehatan.
Pasca vaksinasi tahap pertama tersebut tidak ditemukan laporan dampak kejadian ikutan yang mengkhawatirkan. "Ini semakin meyakinkan kita, bahwa vaksin Covid-19 ini telah terjamin keamanannya," katanya.
Ia menjelaskan, masyarakat harus bersyukur karena Indonesia menjadi salah satu negara yang tercepat dalam pelaksanaan vaksinasi, dimana produksi vaksin terbatas, dan negara-negara yang ada di dunia, berlomba-lomba untuk mendapatkannya.
Dijelaskan, saat ini kebijakan vaksinasi tahap kedua tengah dilakukan bagi warga lanjut usia (lansia). Selanjutnya pemberian vaksin akan diikuti oleh komponen masyarakat dalam fungsi sebagai pelayanan publik, termasuk di dalamnya para guru.
"Seiring dengan rencana pemerintah untuk membuka sekolah tatap muka, maka vaksinasi massal bagi para guru ini menjadi hal yang penting untuk dilaksanakan, sehingga saya perlu menyampaikan bagi para kepala sekolah untuk disosialisasikan bagi para guru," jelasnya.
Wali Kota berharap rencana vaksinasi massal akan diikuti oleh semua guru dan tenaga kependidikan sebagai bentuk dukungan bagi pemerintah dalam pengendalian penyebaran Covid-19, dan kesiapan melaksanakan proses belajar tatap muka.
Sementara itu, Kadis kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy, menjelaskan Vaksin Sinovac yang digunakan untuk vaksinasi massal telah melewati tahapan uji klinis dan telah terbukti keamanannya, sehingga masyarakat tidak perlu takut.
Dikatakan sasaran pelaksanaan vaksinasi Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor 10/2021 tentang pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan Covid 19, berdasarkan ketersediaan vaksin ditetapkan kelompok prioritas penerima yakni tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga pendukung fasilitas kesehatan, para lansia, dan pelayan publik dimana didalamnya termasuk guru dan tenaga kependidikan.
"Mari manfaatkan kesempatan ini dengan baik, karena banyak orang yang mengharapkan di vaksin, tetapi para guru dan tenaga kependidikan menjadi salah satu kelompok prioritas," tandas Pelupessy.