Kupang, Gatra.com- Sekretaris Direktur (Sesditjen) Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Marta Hadisarwono, Rabu, 10/03,meresmikan Dermaga II Pelabuhan penyeberangan Bolok di Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang, NTT.
Peresmian dihadiri Direktur Utama PT. ASDP Indonesia, Ira Puspadewi, Direktur Operasional PT. Jasa raharja Putra, Rachmat Slamet. Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine, penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita di Gerbang Trestel oleh Sesditejen Hubdat, Direktur TSDP dan Direktur ASDP.
Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Marta Hardisarwono dalam arahannya mengatakan, NTT sudah mendapatkan Dermaga Ferry yang cukup cantik. Karena itu Dermaga ini harus dipelihara secara baik karena merupakan aset dalam mendorong perekonomian di NTT.
“Kapal Ferry yang beroperasi sudah memenuhi syarat keselamatan. Tinggal pemeliharaannya yang perlu diperhatikan,” kata Marta Hardisarwono.
Sementara Direktur Utama PT. ASDP Indonesia, Ira Puspadewi dalam sambutannya menyatakan rasa bangganya dapat melakukan perubahan dan perbaikan atas layanan dan fasilitas di pelabuhan dan kapal untuk NTT.
“Sebelumnya dermaga ini hanya mampu melayani kapal Ferry 1000 gross tonnage atau GT. Tetapi sekarang dermaga sudah mampu melayani kapal Ferry dengan bobot hingga 5000 GT,” kata Ira Puspadewi.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meminta agar PT. ASDP dapat menambah armadanya di NTT. Ini untuk menopang perekonomian terutama pariwisata yang menjadi lokomotif pembangunan NTT agar bisa lebih maju.
“Kalau bisa dari yang sebelumnya ASDP hanya 10 kapal, lebih idealis lagi jika NTT bisa mencapai 20 kapal. Dengan begitu NTT bisa lebih maju terutama sektor pariwisata yang sekarang dijadikan lokomotif pembangunan,” kata Laiskodat.
Pada tahun 2023 mendatang jelas Viktor Bungtilu Laiskodat akan terjadi loncatan luar biasa terhadap pariwisata di NTT. Salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi menjadi maju ialah cintai produk dalam negeri. Perum ASDP diharapkan bisa berperan aktif membangun perspektif dan pemasaran di NTT.
“Sebagai contoh ASDP biasakan untuk menggunakan tenunan NTT paling tidak 2 kali dalam seminggu. ASDP juga harus punya konsep narasi yang tepat dan berpeluang memajukan perekonomian seperti di dermaga. Kapal siapkan kantin dengan berbagai pilihan kuliner makanan berbahan dasar kelor maupun kopi asli NTT yang pastinya membawa banyak keuntungan dan ada kebahagiaan tersendiri,” ungkap Laiskodat.
Gubernur Viktor juga menyebutkan banyak potensi pariwisata yang dimiliki NTT. Seperti estetika alamnya mampu mendorong lajunya perekonomian.
“Perum ASDP merupakan salah satu tulang punggung pergerakkan pariwisata. Sektor pariwisata akan berhasil bilamana pemimpinnya perspektif dan memiliki inovasi untuk maju,” kata Laiskodat.