Cilacap, Gatra.com– Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menyiapkan anggaran untuk pengadaan apheresis, yakni alat untuk proses donor plasma konvalesen (PK) melalui alokasi pendapatan dan belanja daerah (APBD). Lantaran masih kurang, rencananya anggaran tersebut bakal ditambah.
"Telah disiapkan dana kurang lebih Rp750 juta dari APBD dan nantinya akan ditambah karena harga alat berkisar Rp1,3 miliar,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Cilacap sekaligus Ketua PMI Kabupaten Cilacap Farid Ma’ruf, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (10/3).
Namun, begitu berdasar informasi yang diterima Pemkab, saat ini ada alat apheresis di pusat yang sedang menganggur atau tak terpakai. Karenanya, dia berharap alat tersebut bisa diberikan ke Pemkab Cilacap untuk digunakan di PMI.
Farid juga mengaku sudah meminta kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk memohonkan agar alat tersebut bisa digunakan di Cilacap. Tetapi, kata dia, Pemkab pun sudah siap membeli karena anggarannya pun sudah disiapkan.
"Kemarin ada informasi dari pusat bahwa ada alat yang nganggur jadi saya mintakan ke Pak Gubernur siapa tahu bisa untuk dipakai karena kan nantinya gratis, sehingga (PMI Cilacap) belum beli tetapi kita siap jika nantinya harus membeli karena memang sudah dianggarkan dan juga sudah diperintahkan,” ujarnya.
Farid memastikan PMI Cilacap akan terus berkomitmen dan bersinergi membantu Pemkab Cilacap melawan Covid-19 termasuk dalam persediaan Plasma Konvalesen karena terbukti akurat mempercepat proses pemulihan pasien Covid-19.
"Hingga saat ini PMI Cilacap sudah menerima 106 pendonor Plasma Konvalesen dari mantan (penderita) Covid-19. Walaupun dengan alat yang masih sederhana,” ucapnya.
Dia juga menjelaskan, terkini PMI Cilacap memiliki 14 stok plasma konvalesen. Dia berharap, dengan keberadaan alat tersebut, donor plasma akan lancar dan stok plasma konvalesen semakin banyak sehingga mencukupi kebutuhan pasien Covid-19 yang membutuhkan donor.