Jakarta, Gatra.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi (Menristek/ Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro menargetkan di akhir bulan Maret ini, tim peneliti vaksin merah putih sudah bisa dirampungkan riset terkait bibit vaksin.
Nantinya, bihit vaksin tersebut akan diserahkan kepada pihak PT Biofarma sebagai produsen vaksin tanah air.
"Target kita, akhir bulan ini pengembangan vaksin covid-19 Merah Putih kita bisa serahkan bibit vaksinnya ke Biofarma. Kemungkinan dari Eijkman yang paling cepat akan menyerahkan bibit vaksin," kata Bambang dalam Rapat Kerja Bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (10/3).
Diketahui, pengembangan vaksin merah putih yang dikoordinasikan Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 dilakukan enam institusi yakni LBM Eijkman, Universitas Airlangga, Universitas Gadjamada, LIPI, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Indonesia.
Bambang mengakui dari pihak mitra yakni Biofarma mengaku belum mengetahui langkah lanjutan, jika nanti bibit vaksin sudah diserahkan.
Bahkan, Biofarma pun tampaknya belum memastikan rencana produksi vaksin dalam negeri tersebut.
"Mereka masih disibukan dengan Sinovac. Mereka juga harus bertanggung jawab dengan vaksin imunisasi nasional," jelas Bambang.
Bambang berencana untuk melakukan proses lanjutan vaksin Merah Putih di luar negeri. Hal itu guna mempercepat proses pembuatan vaksin.
Mantan Menkeu ini tetap mantap untuk mengistruksikan percepatan riset dan penelitian vaksin merah putih. Percepatan pun dilakukan tetap dalam koridor yang mengedepakan aspek keamanan dan efektivitas dari vaksin tersebut.
"Kami terus berupaya juga selain tentunya mengutamakan efikasi, tapi tetap mengutamakan safety faktor. Apalagi, waktu juga kami pertimbangkan supaya apa pun cara yang bisa mempercepat produksi vaksin. Semua langkah percepatan, akan kami akan dukung," katanya.