Home Ekonomi Dampak Insentif PPnBM 0%, Penjualan Toyota Melejit

Dampak Insentif PPnBM 0%, Penjualan Toyota Melejit

Semarang, Gatra.com - Pemberian relaksasi PPnBM 0% di bulan Maret mulai menggerakan pasar otomotif di Jawa Tengah dan DIY.

Nasmoco sebagai dealer resmi Toyota untuk wilayah Jateng dan DIY mencatat, sejak awal Maret hingga Selasa (9/3), sudah terjadi lonjakan penjualan hingga 50% dibandingkan bulan sebelumnya, pada hari yang sama.

Untuk diketahui, insentif PPnBM diterapkan mulai Maret 2021 dan berlaku untuk mobil dengan kapasitas mesin tidak lebih dari 1.500 cc kategori sedan dan 4x2, model CKD (Completely Knock Down) dengan kandungan lokal minimal 70 persen.

Diskon PPnBM sebesar 100 persen dari tarif normal akan diberikan pada tiga bulan pertama, kemudian 50 persen dari tarif normal pada tiga bulan berikutnya, dan 25 persen dari tarif normal pada tahap ketiga untuk empat bulan.

Marketing Director Nasmoco Group, Hartono Dinata mengatakan, ada lima produk Toyota yang termasuk dalam persyaratan insentif PPnBM ini, yaitu Avanza, Rush, Yaris, Vios, dan Sienta. Dengan adanya insentif PPnBM, harga jual kelima produk tersebut mengalami penurunan cukup drastis bahkan untuk Toyota Vios, mengalami penurunan harga hingga Rp60 juta.

"Momentum PPnBM sangat menarik untuk konsumen. Untuk Toyota Rush dan Avansa bulan lalu spk 40an unit, namun bulan Maret ini sudah mencapai 100 unit," katanya, saat Media Gathering di MG Setos Semarang, Selasa (9/3).

Dia menegaskan, selama pemberian insentif PPnBM pihaknya mentargetkan penjualan produk Toyota naik sekitar 40-50% dibandingkan tahun sebelumnya. Keyakinan target tersebut tidak hanya karena adanya insentif PPnBM, namun juga karena saat ini mendekati momentum lebaran.

"Kami memperkirakan peak session atau lonjakan permintaan otomotif akan terjadi pada Maret hingga Mei 2021 karena bertepatan dengan momen jelang lebaran dan pemberlakuan diskon PPnBm ini, sehingga akan berimbas pada stok mobil yang tersedia. Jadi Maret ini saat terbaik untuk beli mobil karena stok kami pastikan aman,” jelas Hartono.

Tahun 2020 lalu pasar otomotif di Jateng dan DIY, mengalami penurunan drastis yakni hanya sekitar 50ribu unit padahal tahun 2019 pasar otomotif bisa mencapai 88 ribu unit. Untuk Nasmoco sendiri, pada tahun 2019 mampu menjual sekitar 25 ribu unit dan pada tahun 2020 anjlok menjadi 18 ribu unit.

"Tahun ini awalnya kami mentargetkan penjualan 19 ribu unit namun dengan adanya insentif PPnBM target menjadi 20 ribu unit," jelasnya.

Dampak peningkatan penjualan tidak hanya pada produk yang termasuk persyaratan PPnBM, namun untuk produk non persyaratan PPnBM juga mengalami peningkatan khususnya untuk produk Calya dan Agya. Kedua produk tersebut tidak termasuk dalam program insentif PPnBM, karena keduanya merupakan LCGC yang sudah O% PPnBM.

"Calya dan Agya juga meningkat. Karena ada paket angsuran Rp 2 jutaan dan cukup terjangkau bagi masyarakat," imbuhnya.

297