Home Kebencanaan Shelter Covid-19 di Desa, DPRD Minta Pemda DIY Urun Dana

Shelter Covid-19 di Desa, DPRD Minta Pemda DIY Urun Dana

Yogyakarta, Gatra.com - Wakil Ketua DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Huda Tri Yudiana meminta Pemda DIY membantu pendanaan bagi pendirian dan operasional shelter Covid-19 di desa. Huda mengusulkan setiap desa mendapat bantuan Rp100 juta.

"Usulan ini saya kira sebagai dukungan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di DIY dalam dua minggu ke depan. Pembentukan shelter ini sebagai bagian dari treatment (penanganan Covid-19) dan hanya Bantul yang sudah menjalankan," kata Huda, Selasa (9/3).

Shelter yang diinisiasi oleh pihak desa itu merupakan fasilitas perawatan bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala namun kesulitan untuk melakukan isolasi mandiri.

Huda menyadari, pemerintah desa kemungkinan besar kesulitan dalam penganggaran untuk shelter. Untuk itu, agar konsep di Bantul itu bisa diikuti semua desa di DIY atau  kecamatan, Pemda DIY harus ikut urun dana.

"Di Bantul, pemdes menggunakan gedung atau rumah kosong yang berjarak dari hunian lainnya. Pemda bisa memberi dukungan dana awal pembuatan shelter, lalu pengoperasian bisa dilakukan dengan gotong royong, atau sebaliknya," ucap Huda.

Huda memperkirakan perawatan satu pasien selama dua pekan membutuhkan dana Rp3 juta. Menurutnya, dana besar dibutuhkan saat masa awal pendirian shelter.

"Saya mengusulkan Pemda DIY menganggarkan Rp100 juta per shelter desa atau kecamatan dari BTT (bantuan tidak terduga) untuk beli sarprasnya. Jika misal buat 78 kecamatan hanya Rp7,8 miliar, anggaran per desa itu bisa digunakan untuk dua shelter masing-masing berkapasitas 50 orang," paparnya.

Menurutnya, operasional shelter desa atau kecamatan sangat murah dibandingkan rumah sakit. Anggaran untuk perawatan pasien sebagai bagian 3T untuk menurunkan angka penularan juga lebih murah dibanding biaya PPKM mikro selama dua minggu.

Secara terpisah, Sekretaris Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Bantul, Mahardi Badrun, menjelaskan Apdesi telah melakukan refocusing dana desa sebesar Rp1,7 miliar.

"Sebanyak 8 persen dari dana desa atau senilai Rp190-an juta digunakan untuk penanganan Covid-19, baik dari kegiatan disinfektan, sosialisasi prokes, maupun operasional shelter mandiri dan lain-lain. Kami berharap anggaran itu cukup untuk setahun," kata Kepala Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, ini.

Badrun mengatakan bantuan dari Pemda DIY akan sangat membantu bagi 75 desa di Bantul yang sudah mendirikan shelter. Anggaran ini bisa digunakan untuk kegiatan penanganan Covid-19 yang lain.

Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji sebelumnya berjanji Pemda DIY mendirikan shelter di desa-desa dengan langkah awal koordinasi. Menurutnya, shelter desa merupakan ide bagus karena mendekatkan pelayanan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penanganan Covid-19.

228