Palembang, Gatra.com- Virus corona atau Covid-19 varian baru B117 yang terdeteksi masuk Indonesia ada empat kasus. Itu berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Senin (8/3).

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) membeberkan kronologi masuknya varian B117 ke Kota Palembang. Ini menyusul adanya salah satu kasus terpapar varian Kent (daerah di Inggris tempat varian ini ditemukan) asal Palembang.

Kasi Surveilance dan Imunisasi Dinkes Provinsi Sumsel, Yusri, pihaknya terkejut adanya pengumuman dari Kemenkes baru-baru ini soal hasil pemeriksaan varian B117. Hasil tes deteksi B117 tersebut diketahui setelah pemeriksaan oleh laboratorium di Jakarta.

“Itu (varian baru Covid-19) informasinya dari Kemenkes, kalau ada satu pasien yang sampelnya terpapar varian B117,” ujarnya di Palembang, Selasa (9/3).

Menurutnya, memang mutasi virus asal Inggris tersebut ada. Saat ini dalam proses investigasi. “Namun, orangnya itu (terpapar varian B117) saat ini sudah sembuh,” katanya.

Dinkes provinsi setempat terus meng-cross check ke Pusat dalam rangka pengendalian mutu. “Jadi, selama ini sampel-sampel hasil pemeriksaan swab dari laboratorium Palembang dikirim ke Jakarta. Untuk kasus B117, baru pertama di Palembang yang berhasil terdeteksi,” ujarnya.

Pascahasil tersebut diketahui, lanjutnya, pasien yang terpapar varian B117 langsung dicek. Berdasarkam pemeriksaan swab PCR terakhir hasilnya negatif dan kini sudah sehat. Kendati begitu, pihaknya menjalankan tracing secara masif dari kasus pertama B117 di Palembang.

Meski pasien sudah sembuh, pihaknya tetap menelusuri dari orang terdekat hingga yang kontak langsung penyintas. Tujuannya, untuk mengetahui ada tidaknya orang lain yang terpapar varian B117 tersebut.

“Jumlah yang kontak, belum diketahui. Ya, masih diinvestigasi. Masih kita kumpulkan informasi dan keterangan hingga pelacakan kontak,” katanya.

Dibeberkannya, memang tak ada perbedaan signifikan dari virus sebelumnya dengan varian B117. Dimana gejala yang dialami secara kasat mata sama. “Ya, hampir sama (gejalanya). Cuma dari yang bersangkutan itu ada pusing, ada mual saat terpapar,” katanya.