Kendal, Gatra.com- Memasuki panen raya di wilayah Kabupaten Kendal Jawa Tengah, harga padi (gabah) basah mengalami penurunan. Akibatnya banyak petani yang mengeluh dan merugi karena hasil penjualan tidak sesuai dengan biaya tanam.
Seperti yang disampaikan Muslim, seorang petani yang sedang memanen tanaman padi miliknya di sawah ikut blok Kelurahan Sijeruk Kecamatan Kendal. Muslim mengatakan, harga gabah basah mengalami penurunan hingga Rp 3.600 perkilogramnya. "Harga sebelumnya mencapai Rp4.300 per kilogram, sekarang panen raya malah turun drastis," ungkap Muslim, Selasa (9/3).
Dirinya mengaku tidak tahu pasti penyebab turunnya harga gabah basah, meski sebelumnya harga gabah basah tidak serendah itu. Padahal, kwalitas gabah juga tidak jauh berbeda dengan kwalitas gabah pada musim panen sebelumnya. "Saya ini hanya petani. Wong cilik. Jadi kami hanya bisa pasrah," terangnya.
Ia menyampaikan, kerugian akibat anjloknya harga gabah basah tak hanya dirasakan dirinya, kerugian juga dirasakan semua petani yang ada di Kendal.
"Saat musim tanam kami kesulitan pupuk. Dalam satu hektar hanya dapat satu sak pupuk bersubsidi, selebihnya kami menggunakan pupuk non subsidi," kata Muslim.
Ditambahkan, satu hektar sawah jika menghasilkan 7 ton padi basah dengan harga Rp3.600 perkilogramnya kalau dihitung dengan biaya tanam dan biaya perawatan hanya pas-pasan. Tak ada keuntungan yang diperoleh para petani.