Cilacap, Gatra.com– Sebanyak lima rumah di Desa Panulisan Timur, Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah terdampak sambaran petir. Sambaran petir ini hingga merusak instalasi listrik dan sejumlah peralatan elektronik.
Kepala Seksi Trantib Kecamatan Dayeuhluhur, Sugiantoso mengatakan dalam peristiwa itu, satu rumah langsung tersambar. Akan tetapi, sambaran petir ini ternyata berdampak untuk empat rumah di sekitarnya.
“Satu rumah yang kena dan membawa dampak ke empat rumah tetangga korban,” ujar Kasie Trantib Kecamatan Dayeuhluhur, Sugiantoso, dalam laporan singkatnya di grup Forum Kebencanaan BPBD Majenang, dikutip Senin malam (8/3).
Dia menjelaskan, rumah yang tersambar milik keluarga Dede Turiman, warga RT 03 RW 10 Dusun Ciawitali. Adapun empat rumah terdampak adalah tetangga terdekat, yakni Eicih Darsih, Mamat Rohmat, Sarni, Rasno dan Nasin.
Menurut Sugiantoso, sejumlah peralatan elektronik di rumah Dede rusak. Instalasi listrik juga rusak total. Sambaran petir juga meninggalkan warna hitam pada tembok rumah tersebut. Warna hitam ini terjadi karena hangus oleh percikan api saat petir menyambar. Kondisi ini juga terjadi pada rumah empat tetangga yang juga terdampak sambaran petir tersebut.
Sambaran petir ini tak sampai menyebabkan korban jiwa. Akan tetapi, kerugian material diperkirakan mencapai Rp20 juta.
Sementara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan agar masyarakat di selatan Jawa mewaspadai meningkatnya potensi terjadinya puting beliung dan sambaran petir pada Maret 2021 ini.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Rendi Krisnawan mengatakan saat ini cuaca cenderung cerah terik pada pagi hingga siang hari. Hal ini dipengaruhi posisi matahari yang kini sudah berada di atas laut Jawa, atau mendekat ke garis khatulistiwa. Kondisi cuaca panas terik ini memicu penguapan yang tinggi dan berpotensi menyebabkan terbentuknya awan Cumulonimbus.
“Perlu diwspadai terutama saat pagi hingga siang hari kondisi cuaca panas terik, lalu menjelang sore hari mulai muncul awal Cumulonimbus. Ciri-cirinya yaitu, bergumpal-gumpal, terus besar, dan berwarna hitam pekat,” katanya, Senin (8/3).
Kata dia, awan cumulonimbus berpotensi memicu terjadinya bencana angin kencang atau puting beliung disertai petir. Karenanya, masyarakat diminta untuk mewaspadai bahaya tersebut.