Karanganyar, Gatra.com - Penguatan jaringan komunikasi antarperempuan desa membantu mereka dalam meningkatkan perekonomian keluarga. Di masa pandemi Covid-19, tidak sedikit kaum ibu rumah tangga akhirnya berwirausaha.
Parjiati salah satunya. Ibu dua anak asal Desa Nglebak Rt 02/Rw VI Tawangmangu, Karanganyar Jateng ini tidak hanya membuka usaha mandiri jahit baju. Namun juga mengajak kaum ibu rumah tangga lainnya belajar menjahit. Harapannya, makin banyak kaum perempuan mandiri mencari tambahan penghasilan. Selain itu, jaringan pertemanan dan akses bisnisnya lebih mudah.
"Mari kita mencari ilmu sama-sama. Peluang menambah penghasilan keluarga. Di masa pandemi ini, perempuan jangan hanya tinggal diam mengandalkan penghasilan dari suami. Sudah tambah susah. Ayo jadi pejuang demi keluarga dan anak-anak," kata wanita yang menjadi mentor pelatihan jahit di Bengkel Keterampilan Gardal (BKG) itu kepada Gatra.com, Senin (8/3).
Sudah sejak 2020 lalu ia mengajari teknik menjahit dasar bagi puluhan ibu-ibu. Di kelasnya, dibutuhkan waktu sampai 4 bulan belajar. Baru kemudian dilanjutkan kelas terampil sampai bisa mengaplikasi ke semua model busana. Menurutnya, kaum perempuan terutama di desa, perlu dimotivasi untuk berdikari. Mereka menjadi panutan anak-anaknya dalam mengadopsi figur.
Di Hari Perempuan Internasional, ia mengajak kaumnya meningkatkan kapasitas. Tak boleh puas hanya dengan melayani suami dan anak, tetapi mandiri demi keluarga yang lebih baik.
Sementara itu seorang mentor jahit bordir, Sismiati asal Jenawi mengaku butuh banyak bimbingan menguasai jahit dasar. Ia rela menempuh perjalanan puluhan kilometer dari rumahnya di Jenawi sampai ke BKG.
"Banyak teman, saudara yang sama-sama menimba ilmu. Saya melanjutkan belajar ini karena sempat terhenti selama pandemi," katanya.
Sementara itu Komandan Gardal, Ananda Novel mengatakan pelatihan UMKM di bengkel keterampilan Gardal diikuti mayoritas oleh ibu rumah tangga. Ia meyakini kaum perempuan adalah serba bisa.
"Bukan hanya grudak-gruduk. Tapi menciptakan wirausaha mandiri. Kami membuat wadahh gerakan wanita bangkit melalui berbagai keterampilan," katanya.
Selain jahit, juga ada keterampilan membuat kue, salon, sablon dan sebagainya.