Kuala Lumpur, Gatra.com - Malaysia akan membeli dosis tambahan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech buatan Amerika Serikat, dengan total menjadi 32 juta. Angka itu cukup untuk menutupi setengah dari populasi penduduk Malaysia.
Pernyataan itu diungkapkan, menteri sains, Khairy Jamaluddin dikutip Reuters, pada Senin (8/3).
Negara Asia Tenggara itu bulan lalu memulai program vaksinasi nasional, dengan menargetkan akan menginokulasi 80 persen dari 32 juta penduduknya hingga Februari 2022.
"Semua vaksin Pfizer yang diamankan sejauh ini diharapkan akan dikirimkan tahun ini," kata Khairy pada konferensi pers virtual.
Khairy mengatakan, Malaysia juga mempertimbangkan untuk membatalkan negosiasi pengadaan vaksin dosis tunggal dari perusahaan farmasi AS Johnson & Johnson. Kemudian akan menjalin kesepakatan dengan perusahaan China CanSino Biologics, untuk vaksin yang hanya membutuhkan satu dosis saja.
"Ini adalah pilihan yang lebih baik bagi kami dibandingkan dengan Johnson & Johnson, di mana pasokan diharapkan tiba hanya pada kuartal keempat tahun ini," katanya.
Pemerintah mengatakan bulan lalu telah mendapatkan 66,7 juta dosis vaksin, lebih dari cukup untuk menutupi populasinya.
Selain kesepakatan dengan Pfizer-BioNTech, Malaysia juga telah menjalin kesepakatan dengan pemasok vaksin dari AstraZeneca Inggris, Institut Penelitian Gamaleya Rusia, serta Sinovac Biotech dan CanSino Cina.