Yogyakarta, Gatra.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan uji coba atas sampel pasir besi dari Kabupaten Kulonprogo, DIY, menunjukkan hasil positif. Hasil uji coba ini akan menjadi dasar kelanjutan pendirian pabrik dan penambangan yang akan beriringan dengan pengembangan proyek-proyek lain di sana.
Hal itu disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di gedung DPRD DIY, Senin (8/3). “Katanya (hasilnya) positif, tapi seperti apa, saya belum tahu persis karena lapornya ke Departemen ESDM (Kementerian Energi Sumber Daya Mineral),” ujar Raja Keraton Yogyakarta tersebut.
Medio tahun lalu, PT Jogja Magasa Iron menyatakan mengirim 30 ribu ton konsentrat pasir besi ke Cina untuk diuji di laboratorium. Hasil uji ini akan menjadi dasar untuk penambangan pasir besi dan pendirian pabrik pengolahan biji besi di Kulonprogo yang dirintis sejak 2005.
Menurut Sultan, jika setelah dites sampel pasir besi itu sesuai standar, Sultan yakin proyek itu bakal berlanjut dengan pembangunan pabrik dan penambangan. “Kalau positif, dalam arti memenuhi standarnya, ya mesti dibangun,” kata dia.
Sultan juga menyebut proyek tambang pasir besi itu tak akan bertabrakan dengan proyek lain di Kulonprogo. Hal ini mengingat lokasi pabrik dan penambangan berada di sejumlah desa di Kulonprogo yang tak jauh dari pelabuhan Tanjung Adikarto dan bandara Yogyakarta International Airport (YIA).
Pengembangan pelabuhan dan bandara tersebut termasuk dalam enam proyek di DIY yang diminta pemerintah pusat rampung pada 2024. Hal ini sesuai arahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Sabtu (6/3).
Selama ini Tanjung Adikarto mangkrak, sedangkan YIA bakal dikembangkan dengan konsep kota bandara atau aerotropolis. Sultan pun yakin proyek-proyek yang ditargetkan oleh pusat itu akan berjalan beriringan dengan proyek pasir besi. “Jenisnya beda. (Tanjung Adikarto) Itu sekadar untuk nelayan,” tuturnya.