Home Ekonomi Sumber Air Ada, Tapi PDAM Tak Sanggup Beli

Sumber Air Ada, Tapi PDAM Tak Sanggup Beli

Asahan, Gatra.com - PDAM Tirta Silau Piasa (TSP) Asahan memastikan, pihaknya memiliki sumber air bersih baru untuk mengatasi krisis suplai air bersih untuk perkotaan yang diperkirakan akan terjadi 10-15 tahun lagi.   
 
Direktur PDAM TSP, Ruspin Arief mengatakan, menurut perkiraannya bahkan sumber air bersih baru itu akan mampu memproduksi 500 liter air per detik. 
 
Tapi persoalannya pemerintah daerah tidak memiliki anggaran untuk membangun Water Treatment Proces (WTP) baru yang diperkirakan akan menelan anggaran sangat besar. "Kita sudah survey, lokasinya memungkinkan untuk dibangun WTP dengan debit 500 liter per detik,"ungkapnya kepada Gatra, Jumat (5/3).
 
Hasil survei PDAM TSP, salah satu lokasinya adalah di kawasan desa Sungai Dua kecamatan Simpang Empat, Asahan. Menurutnya, WTP baru ini akan mampu menyuplai kebutuhan air bersih masyarakat perkotaan untuk membantu suplai air dari WTP Katarina Sungai Silau. 
 
Ruspin membeberkan, PDAM TSP juga sudah memboyong investor ke sana. Investor dari Jakarta ini tertarik dan siap untuk membangun WTP baru. Dengan kontrak perjanjian air akan dibeli oleh PDAM TSP. 
 
Akan tetapi setelah dihitung dan pengkajian terpaksa rencana investasi tersebut dibatalkan. Pembatalan rencana tersebut dilakukan oleh PDAM TSP sendiri. "Investor siap, tapi kita yang tidak siap,"katanya. 
 
Dalam kontrak itu akan diatur kesepakatan air hasil pengolahan perusahaan investor akan dijual ke PDAM TSP. Setelah dihitung-hitung dengan memperkirakan biaya (cost) produksi, PDAM harus membeli dengan harga Rp4000 per meter kubik. Sedangkan saat ini PDAM TSP hanya masih mampu menjual air ke pelanggan dengan harga Rp2300 per meter kubik. 
 
"Kalau dipaksakan pun kita tidak mampu. Kita butuh dana subsidi sebesar Rp 1700 per meter kubik. Dari mana anggarannya, ya sudah pasti Pemda tidak akan mampu,"ketus dia. 
 
Satu-satunya jalan menurut Ruspin adalah pembiayaan melalui APBN. Makanya, menurutnya perlu dilakukan terobosan-terobosan bagaimana agar rencana proyek pembangunan WTP berkapasitas 500 meter per detik itu dibiayai oleh pemerintah. "Makanya rencana ini akan kita usulkan masuk dalam RPJP dan RPJM Pemkab Asahan yang akan disusun tahun ini," jelasnya.
572