Home Hukum Korban Investasi Puluhan Miliar, Emak-emak Satroni Polres

Korban Investasi Puluhan Miliar, Emak-emak Satroni Polres

Indragiri Hulu, Gatra.com- Ratusan emam-emak Ibu rumah tangga (IRT) di Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, mendatangi Polres. Emak-emak itu menjadi korban investasi bodong.  Pantauan Gatra.com beberapa emak-emak tadi mulai bergantian memasuki ruangan Sat Reskrim Polres Inhu guna dimintai keterangan secara bertahap. 
 
Dari hasil konfirmasi Gatra.com, varian kerugian emak-emak karena investasi itu ditafsir mencapai puluhan miliar. Tina Priyani (34) salah seorang korban investasi bodong mengatakan, sejak ia bergabung pada Desember 2020 lalu sudah menyerahkan uang senilai Rp1 miliar 58 juta.
 
Uang itu sendiri terkumpul itu hasil dari urunan sanak familinya untuk bergabung dan menyetorkanya kepada ketua investasi yang bertajuk 'Get Trading' tersebut. 
 
"Sejak bulan Desember 2020 hingga Januari 2021 saya sudah menyerahkan uang Rp1 miliar lebih, kepada ketua investasi itu {Fanny Sukma, terlapor di Polres Inhu}," ujar Tina, Jum'at (5/3).
 
Tina sendiri mengaku tergiur untuk bergabung masuk dalam investasi itu, usai ia menyetorkan uang senilai Rp300 ribu namun, hanya selang beberapa hari saja langsung mendapat keuntungan sebanyak Rp2,5 juta.
 
"Saat awal investasi saya hanya menyetor uang senilai Rp300 ribu dan hanya dua hari saja mendapatkan keuntungan Rp2,5 juta," ungkapnya. 
 
"Namun sejak awal bulan lalu, kami sudah tidak mendapatkan keuntungan lagi, usai uang yang telah disetorkan cukup banyak, untuk diketahui penyetoran uang investasi tersebut juga dilengkapi dokumentasi seperti, kwitasi hingga bukti transfer kepada pemilik investasi," ujarnya. 
 
Kasat Reskrim Polres Inhu, AKP I Komang Aswatama kepada Gatra.com mengatakan kalau pihaknya kini tengah melakukan klarifikasi dan penyelidikannya terhadap para masing-masing nasabah. "Kita duga kuat investasi itu, menggunakan sistem gambling atau skema ponzi," singkatnya. 
 
Sementara itu Paur Humas Polres Inhu, Aipda Misran mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut serta mencegah antisipasi membludaknya para korban nasabah serta tindakan anarkisme. 
 
Hinggga berita ini diterbitkan ratusan emak-emak tadi masih menunggu hasil penyelidikan di halaman Polres Inhu.
13055