Kendal, Gatra.com - Pendapatan sektor pariwisata Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal Jawa Tengah turun drastis selama pandemi covid-19. Hal ini disebabkan karena sejumlah tempat pariwisata tidak beroperasi atau ditutup.
Kepala Bidang Pariwisata Disporapar Kendal, Kadaryantomo mengungkapkan, tidak terpenuhinya target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkab Kendal di sektor pariwisata tahun 2020 sebesar sebesar Rp 1,8 milyar lantaran selama pandemi tempat wisata tutup dan baru dibuka pada bulan Juli 2020.
"Pertengahan tahun sudah dibuka tapi tidak efektif. Jadi pendapatan turun drastis, hanya Rp 600 juta," kata Kardyantomo kepada Gatra com saat ditemui di Gedung Abdi Praja Setda Kendal, Jumat (5/3).
Sektor pariwisata, lanjutnya, hanya menyumbang 34 persen dari yang ditargetkan. Penurunan target PAD sektor pariwisata mencapai 66 persen.
Ia menjelaskan, ketidak efektifan pembukaan tempat wisata pada pertengahan tahun lalu disebabkan, karena di masa pandemi jumlah wisatawan yang berkunjung dibatasi maksimal 50 persen. Selain itu, minat masyarakat untuk berwisata juga menurun. Masyarakat rata-rata takut untuk keluar rumah atau berkerumun pada satu tempat.
"Dengan pembatasan seperti itu, jumlah pengunjung di tempat wisata jumlahnya masih di bawah 50 persen. Penurunan jumlah pengunjung mencapai 70 hingga 80 persen," ungkapnya.
Kardiyantomo membeberkan, penurunan jumlah menyebabkan penurunan omset obyek wisata di Kendal. Penurunan ini tidak hanya terjadi di objek wisata milik Pemda Kendal saja, tapi wisata yang dikelola swasta juga menurun.
Obyek wisata yang dikelola pemerintah daerah yakni, Pantai Sendang Sikucing, Curug Sewu, Kolam Renang Boja dan Goa Kiskendo. Jika PAD Kendal sektor wisata Rp600 juta, maka rata-rata PAD dari empat wisata sebesar Rp150 juta saja.
Pada 2019 lalu, meski target PAD tidak tercapai. Tapi menurut Kardiyantomo hasilnya sudah mendekati. Yakni rata-rata obyek wisata milik Pemda mencapai 70% dari target PAD sebesar Rp1,2 miliar.
"Kalau 2020 benar-benar operasionalnya terbatas, sehingga penurunan banyak," tegasnya.
Di 2021 ini, sektor pariwisata kembali ditarget untuk memberikan pemasukan PAD Kendal sebesar Rp1,8 miliar. Namun menurutnya, target tersebut akan disesuaikan lagi. Paling tidak di angka Rp600 juta - Rp800 juta. Hal itu lantaran tahun ini masih terjadi Pandemi Covid-19.
Sehingga meski obyek wisata beroperasi, tapi tidak bisa maksimal. Sebab, minat masyarakat ke obyek wisata menurun. Ditambah, pengelola wisata juga tetap harus menatai protokol kesehatan dengan membatasi jumlah pengunjung.
Kalau tahun normal, meski sepi tapi pengelola wisata bisa menarik pengunjung dengan menggelar event. Seperti jalan sehat, dangdutan dan sebagainya. Sehingga pengunjung bisa naik drastis. Tapi selama pandemi ini sepi dan tidak ada event wisata yang digelar.