Liverpool, Gatra.com – Kandang Liverpool Stadion Anfield semakin ramah bagi tim tamu. Terbaru, Chelsea berhasil menang 1-0 di kandang Liverpool.
Kekalahan dari Chelsea membuat Liverpool mengukir rekor baru namun buruk. The Reds pertama kalinya dalam sejarah, kalah di lima partai kandang beruntun. Ini juga merupakan kejadian pertama kalinya, juara bertahan Liga Inggris kalah lima kali di kandang secara berturut-turut.
Sebelum Chelsea, ada Everton, Manchester City, Brighton, dan Burnley yang membawa tiga poin dari markas Liverpool. Liverpool pun memperpanjang catatan tak pernah menang di kandang selama 2021 ini.
Kemenangan terakhir di Anfield diraih saat mengalahkan Tottenham Hotspur 2-1 pada 16 Desember 2020 lalu. Setelah itu, Liverpool melewati tujuh pertandingan kandang dengan dua seri dan lima kekalahan.
Catatan Opta, Liverpool hanya memperoleh 10 poin dari 11 pertandingan Liga Premier pada 2021. Hanya West Brom (sembilan), Newcastle (tujuh), dan Southampton (empat) yang memperoleh poin lebih sedikit sejak pergantian tahun.
Opta juga mencatat, Liverpool hanya mencetak satu gol di babak pertama dalam 12 pertandingan terakhir Liga Premier mereka, meskipun mencoba 78 tembakan (25 tepat sasaran) dalam periode ini.
Tak pelak, hasil buruk ini memperkecil peluang Liverpool finis empat besar karena saat ini berada di posisi ketujuh klasemen dengan 43 poin, selisih empat angka dari Chelsea di urutan keempat.
Arsitek Liverpool Jurgen Klopp mengaku tidak mau mencari-cari alasan atas berbagai kekalahan yang dialami belakangan ini. "Saya pikir pertandingan semacam ini ditentukan oleh sejumlah momen, dan selalu demikian, untuk menciptakan momen itu Anda harus berjuang dan dalam beberapa momen perlu memberikan usaha dalam level yang berbeda. Itu yang saya katakan kepada para pemain," ujar Klopp seperti dilansir laman resmi Liverpool.
"Di momen-momen itu, bukan lagi soal taktik, tetapi tentang kegigihan, kekuatan hati dan semacamnya, tetapi bukan berarti saya bilang para pemain tidak memperlihatkan kekuatan hati itu, saya yakin mereka mengerahkan segalanya, tetapi kita sedang berbicara tentang dua, tiga atau empat persen terakhir yang menentukan,” tandasnya.