Brebes, Gatra.com- Seorang TKI asal Kabupaten Brebes, Jawa Tengah yang baru pulang dari Arab Saudi diketahui terpapar Covid-19 varian Inggris atau B117. Dia bersama keluarganya kini diisolasi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Brebes, Djoko Gunawan mengatakan, TKI tersebut berinisial A warga Desa Kubangjati, Kecamatan Ketanggungan.
"A bersama keluarganya yang berjumlah 7 orang sudah dites swab dan diisolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari ke depan," kata Djoko, Kamis (4/3).
Djoko mengungkapkan, A merupakan TKI yang sudah bekerja di Arab Saudi selama dua tahun. Pada 31 Januari 2021, perempuan 46 tahun itu pulang ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Setiba di Indonesia, A kemudian menginap di salah satu hotel dekat Wisma Atlet selama dua hari dan dilakukan tes swab dengan hasil positif Covid-19. Belakangan diketahui virus corona yang menginveksi itu merupakan mutasi varian Inggris.
"Begitu swabnya positif, A langsung dikarantina di Wisma Atlet selama 11 hari. Setelah menjalani karantina selanjutnya dilakukan swab ulang dan hasilnya negatif sehingga A bisa pulang," ujar Djoko.
Djoko melanjutkan, A sempat pulang ke rumah suaminya di Desa Jatimulya, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang selama beberapa jam sebelum kemudian pulang ke rumah orang tuanya di Desa Kubangjati, Kecamatan Ketanggungan, Brebes. "A pulang ke Brebes sejak 12 Februari sampai sekarang," ujar Djoko.
Kepala Dinas Kesehatan Brebes, Sartono mengatakan, A dan tujuh anggota keluarganya sudah dites swab PCR, Kamis pagi (4/3) untuk menindaklanjuti temuan jika virus corona yang sempat menginfeksi A merupakan varian baru atau B117 dari Inggris.
"Sudah kita tracking, total bersama nyonya A sendiri ada 8 orang. Kita sudah ambil sampel swabnya dan sudah kita kirim ke Puslabkes Kemenkes di Jakarta. Ini sedang dalam perjalanan," ujar dia.
Menurut Sartono, selain dites swab, A dan tujuh anggota keluarganya juga sudah menjalani tes swab antigen dengan hasil seluruhnya negatif. Namun untuk mewaspadai penularan, A dan keluarganya diisolasi mandiri dalam satu rumah.
"Yang jelas kondisi 8 orang ini sehat-sehat saja, tapi untuk mewaspadai lebih lanjut, mereka diisolasi mandiri. Pengawasan dilakukan lintas sektor bersama TNI-Polri dan segala kebutuhannya selama isolasi mandiri itangani dinas terkait," imbuh Sartono.