Yogyakarta, Gatra.com – Abdi dalem Keraton Yogyakarta berharap menerima vaksinasi Covid-19. Meski sejak pandemi Corona, diberlakukan pembatasan turis dan jarang digelar acara-acara rutin.
Wakil Penghageng Parentah Hageng Keraton Yogyakarta, KPH Yudhahadiningrat, mengatakan sampai kini belum ada komunikasi dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta soal program vaksinasi di lingkungan keraton.
“Belum ada. Sampai hari ini kok belum ada yang menghubungi ke keraton,” kata Romo Nur, panggilannya, saat dihubungi melalui telepon, Kamis (4/3).
Abdi dalem yang bertugas mengurusi pariwisata dan berusia lanjut pun belum didata untuk vaksinasi. “Dereng (belum). Teneh aku daftar nek uwis (kalau pun ada, saya sudah daftar),” katanya.
Menurut Romo Nur, selama pandemi kegiatan Keraton Yogyakarta dibatasi. Sejumlah acara keraton yang semula dapat diikuti masyarakat saat ini hanya diikuti kalangan abdi dalem karena mengikuti protokol kesehatan.
“Misal peringatan Garebeg pakai gunungan di masjid sudah enggak ada sekarang karena itu kerumunan. Tetap ada, diganti di dalam keraton, dan hanya untuk abdi dalem. Itu pun sangat terbatas. Tidak untuk masyarakat umum lagi,” katanya.
Pentas tari dan musik di Bangsal Srimanganti yang sebelumnya dapat dinikmati langsung oleh masyarakat pun tak digelar lagi. Untuk kegiatan pariwisata, keraton menerima turis dalam kelompok kecil.
“Keraton masih dibuka untuk kunjungan. Tapi keraton tidak melayani wisatawan yang rombongan. Jadi paling tidak melayani yang naik bus kecil yang hanya muat 10 orang,” katanya.
Romo Nur berharap seluruh abdi dalem keraton mendapat vaksin Covid-19 dari pemerintah. “Ya kalau abdi dalem terima kasih sekali kalau ada yang bisa memberikan vaksin untuk seluruh abdi dalem. Pasti mereka siap. Sangat diharapkan abdi dalem mendapat vaksinasi, apalagi gratis,” ucapnya.