New Delhi, Gatra.com - Sempat ditolak, vaksin buatan India, Covaxin kini disambut hangat. Pasalnya data efikasi dari uji klinis tahap III menunjukkan hasil yang sangat bagus.
Covaxin buatan perusahaan farmasi Bharat Biotech sempat mengundang kontroversi karena mendapat persetujuan darurat pada Januari lalu, padahal uji klinis tahap III saja belum selesai. Akibatnya suara penolakan nyaring terdengar terutama dari para dokter dan politisi. Masyarakat akhirnya menolak divaksin ini. Dari 12,6 juta orang yang sudah di vaksin di India, hanya 10 persen yang menerima suntikan Covaxin.
Rabu kemarin (3/3) mengumumkan angka efikasi Covaxin mencapai 81%. Data ini merupakan hasil sementara uji klinis tahap III. Pengumuman ini juga meningkatkan peluang ekspor vaksin ini. Bharat Biotech mengatakan 40 negara tertarik dengan Covaxin.
Dokter dan politisi India pada hari Kamis (4/3) menyambut baik pengumuman itu. "Sekarang setelah data sementara uji klinis tahap III tersedia untuk COVAXIN, saya dapat dengan aman meminta ayah saya, yang berusia lebih dari 60 tahun dan penderita diabetes, untuk mendapatkannya," kata Nirmalya Mohapatra, pemimpin asosiasi dokter di Rumah Sakit Ram Manohar Lohia, New Delhi. Dia sebelumnya vokal menolak menggunakan Covaxin.
Rajib Dasgupta, ketua Pusat Pengobatan Sosial & Kesehatan Masyarakat di Universitas Jawaharlal Nehru, New Delhi, mengatakan hasil sementara menggembirakan tetapi "gambaran menyeluruh" akan muncul hanya setelah analisis yang lebih lengkap.
Anggota parlemen oposisi Shashi Tharoor menyambut baik pengumuman Bharat Biotech. “Bagi mereka seperti saya yang khawatir Covaxin akan digunakan sebelum uji coba fase ketiga selesai, ini memang kabar baik,” katanya di Twitter seperti dikutip Reuters.
Regulator Obat dan Makaan di India juga telah mengizinkan penggunaan vaksin buatan Universitas Oxford / AstraZeneca, yang dipasarkan sebagai Covishield di India, yang terbukti 70,42% efektif berdasarkan uji coba di luar negeri.
India melaporkan 17.407 kasus COVID-19 dalam 24 jam terakhir, sehingga totalnya menjadi 11,16 juta. Kematian naik 89 menjadi 157.435. Kasus baru ini tertinggi dalam lima pekan terakhir.