Pekanbaru,Gatra.com- Manager corporate communication PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Sonita Purnomo, mengungkapkan pihaknya kembali menerima laporan kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berlokasi di dekat kamp Rumbai, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru.
Menurut Sonita karhutla tersebut terjadi pada Rabu siang (3/3) pukul 14.17 WIB. Sebagai informasi ini kali kedua lahan PT CPI yang berlokasi di kamp Rumbai terbakar. Sebelumnya pada Senin malam (1/3) hal serupa juga terjadi.
Sonita membantah lahan yang dilahap si jago merah itu berstatus hutan lindung. "Lahan yang dikelola PT CPI di sekitar Rumbai Camp itu berstatus Area Penggunaan Lain (APL) dan bukan merupakan hutan lindung," ungkapnya melalui keterangan tertulis, Kamis (4/3).
Ia menambahkan untuk setiap kasus karhutla pihaknya turut serta melakukan pemadaman. Dikatakanya, setelah menerima laporan karhutla pada Rabu siang (3/3), tim pemadam kebakaran PT CPI segera bergerak ke lokasi dan bekerja sama dengan aparat berwenang melakukan pemadaman api.
"PT CPI mengerahkan 3 kendaraan pemadam kebakaran beserta personel dan alat berat untuk membuka akses menuju lokasi kebakaran. Upaya pemadaman juga dibantu oleh 1 damkar dari BPBD," tekannya.
Adapun luasan lahan yang terbakar ditaksir mencapai 4 hektare. Hingga kini penyebab kebakaran belum diketahui. Meski begitu cuaca panas yang menyelimuti Kota Pekanbaru, disinyalir turut andil memicu karhutla di ibukota Provinsi Riau tersebut.
Untuk diketahui, kamp Rumbai merupakan komplek perkantoran utama PT CPI di Riau. Kamp ini berbatasan langsung dengan area pemukiman penduduk, khususnya warga Kelurahan Lembah Damai.
Kamp tersebut belakangan mulai sepi, seiring berkurangnya aktivitas pekerja jelang berakhirnya kontrak Chevron di Blok Rokan Agustus 2021. Selain faktor tersebut kamp menjadi sepi lantaran anjuran kerja dari rumah.