Home Kesehatan Ahli Epidemilogi: Efek Vaksinasi Belum Terlihat

Ahli Epidemilogi: Efek Vaksinasi Belum Terlihat

Palembang, Gatra.com- Ahli Epidemiologi dari Universitas Sriwijaya, Iche Andriyani Liberty menyebutkan belum dapat menilai efek keberhasilan dari vaksinasi yang kini masih dilakukan di seluruh daerah khususnya di Sumsel. Pasalnya, hingga saat ini positif rate di Sumsel masih cukup tinggi yakni mencapai 27 persen.

Iche mengatakan sejak awal Februari atau tiga minggu terakhir, kasus COVID-19 di Sumsel memang mengalami penurunan. Seperti, kasus aktif menurun hingga dibawah 10 persen. Sedangkan, nasional mencapai 11,1 persen.

Kasus sembuh juga mengalami peningkatan yakni mencapai 88,82 persen. Dengan meningkatnya kasus sembuh ini tentu menurunkan kasus aktif. "Hanya saja, parameter positif rate di Sumsel masih tetap yakni 27 persenan," katanya saat dihubungi, Rabu (3/3).

Dengan kondisi ini, pihaknya belum dapat menyimpulkan efek vaksinasi yang dilakukan sejak beberapa bulan terakhir. Apalagi, vaksinasi ini baru dilakukan untuk dikalangan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) saja. Meskipun begitu, dirinya meminta pemerintah untuk terus mengejar target capaian vaksinasi ini.

Untuk diketahui, vaksinasi di Sumsel untuk dosis pertama sudah mencapai 88,7 persen, sedangkan dosis kedua yakni 61,8 persen. "Tingkat kesuksesan vaksinasi ini baru dapat dilihat paling tidak enam bulan kedepan. Namun, kita harus tahu dulu cakupannya," terangnya.

Setelah enam bulan atau vaksinasi tahap ketiga maka pihaknya akan melakukan evaluasi dan analisis tingkat kesuksesan vaksin tersebut.

Dia mengimbau, masyarakat dan pemerintah terus melakukan 3T yakni Tracing, Testing dan Treatment). Karena, pemerintah tidak akan tahu jumlah kasus sebenarnya jika tidak dilakukan tracing. Mengingat, ini merupakan wabah yang ditularkan dari mobilitas manusia. Selain itu, masyarakat juga harus menerapkan 3M (Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak). "Vaksin itu tidak mencegah penularan 100 persen, tapi dengan vaksin dapat menyelamatkan orang banyak," ujarnya.

Ahli Epidemiologi Sumsel ini juga meminta harus kompak dan bersinergi untuk mencegah wabah ini. Jangan hanya mengandalkan Kota Palembang dan lain sebagainya. Karena, virus ini ditularkan melalui mobilitas masyarakat. "Wabah ini sifatnya global, jadi harus kompak untuk menanganinya," tutupnya.

119