Jakarta, Gatra.com - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membentul Konsorsium Indonesia Higher Education Leader (iHiLead).
Konsorsium tersebut nantinya mempunyai misi untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia melalui reformasi kepemimpinan di lingkungan perguruan tinggi.
Dirjen Dikti Kemendikbud, Nizam menjelaskan bahwa muara dari dibentuknya konsorsium ini adalah membuat lulusan perguruan tinggi semakin mampu menjawab kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Nantinya, konsorsium akan bekerja selaras dengan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).
"Melalui program ini kampus perlu memberikan kemerdekaan bagi mahasiswanya untuk mengikuti program magang di perusahaan-perusahaan," tutur Nizam dalam taklimat media daring, rabu (3/2).
Konsorsium ini berada di bawah supervisi Ditjen Dikti Kemendikbud dan melibatkan tujuh perguruan tinggi dari Indonesia dan tiga perguruan tinggi asing dari Uni Eropa, yakni perguruan tinggi Indonesia tersebut adalah President University, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Islam Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, Universitas Padjajaran dan STIE Malangkucecwara.
Sementara, tiga perguruan tinggi asing terdiri dari University of Gloucestershire, International School for Business and Social Studies (ISBSS) dari Slovenia, dan University of Granada dari Spanyol. Dalam pelaksanaannya, konsorsium iHiLead mendapat dukungan dari Education, Audiovisual and Culture Executive Agency (EACEA), sebuah badan di bawah Eramus dari Uni Eropa.
Latar belakang dibentuknya konsorsium, sambung Nizam, berdasarkan banyaknya keluhan dari kalangan dunia usaha mengenai kualitas lulusan perguruan tinggi yang tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Selain itu, masih banyak materi kuliah yang diajarkan di kampus tidak sejalan lagi dengan kebutuhan DUDI.
“Saat ini dunia berubah dengan begitu cepat dan kian penuh dengan ketidakpastian. Maka, perguruan tinggi di Indonesia harus mulai meninggalkan kompetensi-kompetensi lama yang sudah tidak dibutuhkan lagi," tegasnya.
Nizam pun menyambut baik upaya dan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh konsorsium iHiLead dalam meningkatkan kapasitas pemimpin dan kepemimpinan perguruan tinggi di Indonesia.
“Apalagi sasaran akhir dari upaya ini adalah untuk meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi di Indonesia, sehingga selaras dengan kebutuhan DUDI. Apa yang digagas konsorium iHiLead juga selaras dengan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang dilakukan Kemendikbud,” katanya.