Long Bagun, Gatra.com- Bertempat di Kecamatan Long Bagun Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur yang berjarak 288 km dari Balikpapan. Buku Masyarakat Pancasila yang ditulis oleh Letjen TNI (Purn) Sayidiman Suryohadiprojo diserahkan oleh Editor buku AM Putut Prabantoro yang merupakan alumnus Lemhannas RI PPSA XXI kepada tiga tokoh masyarakat di Long Bagun, Senin (01/03).
Acara tersebut disaksikan pula oleh Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto dan Alumnus Lemhannas PPSA XXI dan DR Caturida Meiwanto Doktoralina Dosen Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta.
Dalam penyerahan buku ini ada yang istimewa yakni saat penyerahan Ketua Adat Dayak Kenyah Balan Tingai memakai pakaian adat Dayak, AM Putut Prabantoro memakai pakaian adat Yogyakarta dan Caturida Meiwanto Doktoralina mengenakan pakaian adat Melayu.
Tentunya pakaian adat yang dikenakan mengundang decak kagum masyarakat. Leni salah satu penduduk setempat mengatakan bahwa ketiga baju adat yang dikenakan secara berbarengan ini merupakan peristiwa yang baru pertama kali terjadi.
Menurut Putut Prabantoro cara penyerahan buku terakhir karya Sayidiman Suryohadiprojo kepada masyarakat diharapkan dapat mengingatkan masyarakat pentingnya budaya dalam ikatan NKRI.
"Karena Pancasila, suku, budaya dan ras yang merupakan anugerah dan sekaligus menjadi kekayaan dipersatukan dalam ikatan satu bangsa yakni bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kerukunan, toleransi dan persatuan sebagai bangsa menjadi tanggung jawab bersama dan harus dipelihara," katanya.
Sementara itu Caturida Meiwanto Doktoralina menyampaikan bahwa Masyarakat Mahakam Ulu, terutama Long Bagun harus mengedepankan gotong royong, sebagai nilai utama dalam Pancasila, untuk membangun daerahnya yang memiliki kekayaan alam berlimpah.
Sebagai daerah baru pemekaran, kekayaan yang dimiliki Mahakam Ulu harus menyejahterakan masyarakat setempat dan itu hanya dapat dicapai melalui Pancasila.
Sebelumnya pada 19 Januari lalu, buku Masyarakat Pancasila diserahkan kepada Pangdam Iskandar Muda Nangroe Aceh Darussalam, Mayjen TNI Achmad Marzuki di Titik Nol Kilometer Indonesia, Sabang.