Singapura, Gatra.com- Sugiyem pekerja migran dianiaya oleh majikannya hingga mengalami kebutaan.
Pekerja asal Pati, Jawa tengah ini sudah bekerja selama 17 tahun di luar negeri di antaranya, 13 tahun di Arab Saudi dan 3 tahun di Singapura.
Selama bekerja di luar negeri Sugiyem mengaku tidak pernah mengalami persoalan berat.
Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo atau yang akrab disapa Tommy mengatakan kasus Sugiyem terungkap saat ia kembali ke kampung halamannya.
“Bu Sugiyem mengalami nasib buruk ketika pindah majikan pada 2019. Ia mengalami kekerasan fisik sampai kemudian mengalami kebutaan,” katanya.
Begitu kasus ini muncul, lanjut Tommy, KBRI bekerja sama dengan Polres Pati dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia melakukan visum dan berita acara pemeriksaan.
Sugiyem menjalani pemeriksaan dan pengobatan keseluruh tubuhnya yang mengalami kekerasan.
Menurut dokter kerusakan pada bagian mata dan telinga yang sudah tidak bisa lagi diobati.
Selain itu sebagai tindak lanjut dari kasus kekerasaan fisik ini, pada Januari lalu pihak kepolisian meminta keterangan Sugiyem.
Adanya dua laporan kuat tersebut, KBRI melaporkan kasus kekerasan pekerja kepada Kepolisian Singapura dan Kementerian Tenaga Kerja Singapura.
Pihak tersangka sudah ditahan oleh Kepolisian Singapura. Tersangka menjalani tahanan luar setelah membayarkan uang jaminan. Proses pengadilan baru akan dijalankan setelah semua berkas dianggap mencukupi.
Mengetahui adanya kasus penganiayaan terhadap pekerja, Klub Sepeda Singapura memberikan bantuan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura.
“Kami turut prihatin ketika mendengar nasib buruk yang dialami Ibu Sugiyem. Semua tergerak untuk memberikan sumbangan dan hari ini saya serahkan bantuan yang terkumpul,” ujar Kent Zhu, Senin (1/3).
Menurut Kent, sebagai sesama warga Indonesia tentunya semua terpanggil ketika ada di antara saudara kita yang mengalami nasib buruk. Apalagi perlakuan yang dialami Sugiyem begitu luar biasa sampai mengalami kebutaan.
Mendengar hal tersebut, Sugiyem menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan kepadanya.
“Saya hanya bisa berdoa semoga Tuhan membalas semua kebaikan bapak-bapak semua,” kata Sugiyem sambil membacakan Surat Al Fatihah.