Beijing, Gatra.com - Regulator penerbangan China mengatakan pada hari Senin bahwa masalah keselamatan menjadi yang utama bagi kehadiran Boeing Co 737 MAX dan itu harus "ditangani dengan benar", sebelum kembali melakukan uji penerbangan.

Kendati masih sedang mempelajari rencana kerja sama dengan pembuat pesawat AS itu dan pesawat harus dinyatakan “aman” sebelum terbang.

Dikutip reuters, Senin (1/3), wakil kepala badan tersebut Dong Zhiyi mengatakan Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) akan melakukan pengawasan teknis yang komprehensif dan mendalam terhadap Boeing 737 MAX. 

AS dan beberapa regulator lainnya kembali telah mengijinkan pesawat untuk terbang lagi.

"Kami akan melakukan tes penerbangan dengan cara yang terencana dan selangkah demi selangkah setelah masalah keamanan utama kami ditangani dengan benar," kata Dong, menambahkan bahwa kerja sama antara FAA dan Boeing disambut positif, 

China merupakan negara pertama yang menghentikan 737 MAX pada Maret 2019 setelah dua kecelakaan fatal. Pada saat itu, lebih banyak pesawat yang beroperasi di China daripada di mana pun di dunia. Cina mendapatkan pesawat sekitar seperempat dari penjualan MAX.

CAAC telah menguraikan tiga prinsip agar burung besi dapat kembali beroperasi, termasuk perubahan desain bersertifikat, pelatihan yang tepat untuk pilot dan temuan khusus tentang kecelakaan itu.

Sebelumnya, Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) mencabut larangan penerbangannya terhadap pesawat itu pada Januari lalu. Disusul oleh European Union Aviation Safety Agency (EASA) dan beberapa lainnya.

Australia mengatakan pada hari Jumat juga akan mencabut larangan penerbangan.