Washington, Gatra.com - Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat Food and Drug Administration (FDA) menerbitkan ijin penggunaaan darurat untuk vaksin Covidd-19 sekali suntik buatan Johnson&Johnson's, Sabtu pekan lalu.
Vaksin ini mulai dikirim Senin (1/3) ini ke sejumlah negara begian di Amerika Serikat. Hingga akhir bulan ini, diharapkan sudah 20 juta doses didistribusikan. Dan diharapkan pada musim panas tahun ini sudah 100 juta dosis.
Vaksin Johnson & Johnson menunjukkan efikasi 85% melawan penyakit parah karena Covid-19, dan 100% perlindungan terhadap kematian akibat COVID-19 28 hari setelah mendapatkan suntikan.
“Intinya adalah bahwa semakin banyak vaksin yang memiliki efikasi tinggi yang dapat kita gunakan, semakin baik,” kata Dr. Anthony Fauci seperti dikutip CBS.
Pengumuman FDA itu dilakukan sehari setelah Cina merilis vaksin Covid-19 dosis tunggal Ad5-nCOV Covid-19 buatan CanSino Biologics dan para peneliti dari Institute of Military.
Baca juga: Baru, Cina Luncurkan Vaksin Covid Sekali Suntik
Vaksin ini menjadi vaksin ketiga yang mendapat otorisasi darurat dari FDA. Dua vaksin sebelumnya buatan Pfizer-BioNTech dan Moderna masing-masing tipe dua kali suntikan.
Johnson & Johnson sedang berupaya mendapat otorisasi penggunaan darurat vaksinnya di Eropa dan dari Organisasi Kesehatan Dunia.