Padang, Gatra.com - Setelah sekian tahun hidup dalam "gelapan, kini hampir seluruh masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) telah mulai menikmati penerangan listrik. Salah satunya, melalui program Listrik Desa (Lissa) yang dihadirkan PT PLN Unit Induk Wilayah Sumbar.
Kehadiran listrik memang dinantikan sejak lama oleh masyarakat, terutama daerah pelosok atau terpencil yang jauh dari pusat kota. Contohnya saja bagi masyarakat Sungai Geringging, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar. Mereka merasakan betul rasanya hidup bertahun dengan suasana gelap tanpa listrik.
“Alhamdulillah, sekarang sudah masuk listrik PLN di daerah kami. Jadi malam hari sudah ada penerangan, sudah bisa menonton televisi,” ungkap Julinar (65) Ketika dihubungi Gatra.com, kembali Minggu (28/2).
Penuturan warga Korong Tanjung Alai Timur, Nagari Kuranji Timur, Sungai Geringging, Padang Pariaman itu, listrik baginya bukan sekedar penerangan belaka. Jauh dari itu, kini dirinya juga bisa membuka usaha lainnya untuk menambah penghasilan. Salah satunya dengan membuat kue rumahan dan warung kelontong.
Dengan demikian, bagi Julinar, program Lissa yang ia dapatkan dari PT PLN akhir 2019 yang lalu, sangat mendukung produksi indsutri rumah tangga yang selama ini hanya bergantung dari hasil pertanian. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan listrik lebih hemat, efektif dan efisien jika dibandingkan sebelum adanya listrik
“Sebelumnya pakai lampu togok bahan bakar minyak tanah, kadang minyaknya langka. Masak juga pakai kayu bakar, dan banyak asapnya. Sekarang sudah ada listrik, jadi bisa pakai kompor listrik juga,” tuturnya.
Sebelumnya, Camat Sungai Geringging, Kecil Ardinata juga menyampaikan banyaknya manfaat sejak listrik PLN masuk ke daerahnya itu. Memang, ia juga mengakui belum semua rumah di daerahnya belum dialiri listrik, tapi setidaknya daerah itu sudah mulai terang dengan program Lissa dari PLN tersebut.
“Jelas sangat banyak manfaatnya. Dulu kalau sudah sore saja, suasana kampung sudah gelap. Sekarang sudah ada listrik, sudah mulai terang. Listrik juga bisa membantuk warga kita untuk produktif membangkitkan ekonomi keluarga, bisa jualan kue,” sebutnya.
General Manager PT PLN UIW Sumbar, Bambang Dwiyanto mengungkapkan pihaknya memang pernah meresmikan program Lissa di empat nagari di Padang Pariaman, di antaranya Nagari Tanjung Alai, Nagari Tigo Aua, Nagari Sialangan, dan Nagari Kuranji Hulu. Dengan adanya listrik, akan memudahkan masyarakat untuk lebih produktif.
Menurut Bambang, kehadiran listrik di rumah masyarakat akan mampu meningkatkan taraf hidup, menambah pendapatan, dan bisa produksi usaha lebih cepat. Tentu hal ini dikarenakan jika listrik dimanfaatkan dengan bijak, akan lebih hemat, efektif dan efisien. “Sebab listrik bukan hanya sekedar untuk penerangan saja, tapi juga bisa untuk bisang usaha lainnya,” ujarnya.
Selain itu, kata Bambang, pihaknya terus melakukan upaya mendorong peningkatan Rasio Elektrifikasi dan Rasio Listrik Desa di Sumbar. Sepanjang tahun 2020, PLN telah berhasil untuk mengalirkan listrik di 19 desa yang tersebar di daerah Sumbar. Rasio Elektrifikasi PLN Sumbar hingga kuartal IV-2020 mencapai 98,81 persen, meningkat dibanding tahun 2019 yang hanya 97,33 persen.
Lebih lanjut Bambang menjelaskan, untuk 19 desa tersebut, PLN UIW Sumbar telah membangun sejumlah infrastruktur pendukung lainnya, seperti jaringan tegangan rendah (JTR) 75,536 kilometer sirkuit, jaringan tegangan menengah (JTM) 117,852 kilometer sirkuit, dan juga dibangun 27 gardu dengan kapasitas daya 1700 kiloVolt Ampere (kVA).
“Setahun 19 desa dialiri listrik PLN, seperti di Kabupaten Solok, Mentawai, Agam, Limapuluh Kota, dan Pesisir Selatan/ Ada 666 KK yang tersebar di 19 desa itu menjadi pelanggan. Tahun 2021 kita target 4 desa baru dialiri listrik, Sebagian besar di Siberut, sehingga pertumbuhan rasio desa berlistrik 99,74 persen,” terangnya.
Tak dimungkiri, pandemi COVID-19 memang seluruh sektor di Tanah Air, terutama sektor kesehatan dan ekonomi. Dalam berjuang melawan pandemi ini, dibutuhkan peran semua pihak. Salah satunya, kehadiran PT PLN dengan tetap menjaga mutu dan keandalan pasokan listrik untuk lokasi vital, seperti rumah sakit dan rujukan penanganan COVID-19.
Grand Manager PT PLN UIW Sumbar, Bambang Dwiyanto mengakui, tahun 2020 yang lalu merupakan tahun terberat bagi masyarakat, termasuk bagi PLN. Namun dengan rasa penuh tanggungjawab, PLN tetap bersinergi melayani masyarakat dengan menjaga pasokan listrik, termasuk ke rumah-rumah warga.
Bambang menyadari, di masa pandemi COVID-19, masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Tentu stabilitas dan mutu listrik lebih diutamakan, agar masyarakat tetap bisa lebih produktif ketika di rumah. Bukan itu saja, Ketika hari-hari besar pun keandalan listrik tetap dijaga dengan masksimal, seperti Lebaran, Pilkada, Natal, dan Tahun Baru.
“Alhamdulillah pelayanan ke masyarakat tetap kita utamakan. Biar masyarakat tetap produkif meski di rumah, misalnya bisa jualan online, atau bikin produk untuk memulihkan ekonomi keluarga dengan tetap menjaga protokol kesehatan,” kata Bambang.
Penuturan Bambang, kelistrikan di Sumbar memiliki daya mampu mencapai 743,62 MW dengan beban puncak sebesar 596,1 MW. Jadi, Sumbar memiliki listrik yang cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat, baik melalui pembangkit lokasl maupun yang sudah teritegrasi melalui sistem kelistrikan Sumatra.
Kemudian, di samping meningkatkan keandalan listrik, PLN juga terus memberikan stimulus COVID-19 kepada pelanggan. Khususnya pelanggan rumah tangga dan industri, agar tetap bisa produktif atau mampu bertahan di situasi yang sulit saat ini. Setidaknya, di Sumbar terdapat 328.697 pelanggan pascabayar, dan 156.917 pelanggan prabayar menadapat stimulus listrik gratis.
Bambang menjelaskan, stimulus gratis tersebut diberikan bagi pelanggan 450 VA, namun bagi pelanggan 900 VA didiskon tagihan 50 persen. Selain stimulus listrik gratis, sepanjang 2020 juga ada stimulus tambah daya super bagi pelanggan rumah tangga daya golongan 450 VA hingga 4400 VA, dengan pilihan daya akhir 2200 VA sampai 5500 VA.
“Kita bahkan juga memberikan stimulus super merdeka diskon 75 persen naik daya untuk pelanggan UMKM golongan tarif bisnis dan industri, untuk meringankan beban serta siap bangkit di masa pandemi COVID-19,” ucapnya.
Upaya PLN untuk memulihkan ekonomi masyarakat masa pandemi COVID-19 juga tidak tanggung-tanggung. Salah satunya, memberikan keringanan biaya listrik bagi pelanggan rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA bersubsidi, serta kategori bisnis dan industri daya 450 VA hingga Maret 2021. Upaya ini untuk meringankan beban masyarakat dan pelaku UMKM.
Selain itu, PLN juga memberikan stimulus untuk industri besar berupa pembebasan penerapan ketentuan rekening minimum, yakni bagi pelanggan yang pemakaian listrik di bawah ketentuan rekeking minimum 40 jam nyala dan keringanan dalam bentuk turun saya sementara. “Semua ini upaya kita dari PLN melayani masyarakat agar bisa bangkit memulihkan ekonomi masa pandemi COVID-19,” imbuhnya.