Pekanbaru,Gatra.com- Forecaster on Duty Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kota Pekanbaru, Bibin Sulianto,menyebut puluhan hotspot terdeteksi di Riau pada Minggu (28/2).
Menurut Bibin hotspot paling banyak didapati pada bagian utara Provinsi Riau, tepatnya Kabupaten Rokan Hilir. Di kabupaten ini terdapat 11 titik panas, kemudian disusul Kabupaten Kepulauan Meranti sebanyak 8 titik, dan Kabupaten Indragiri Hilir ada 7 titik.
"Lalu ada di Kabupaten Siak 4 titik, Kuantan Singingi 3 titik, Dumai 2 titik. Sisanya masing-masing 1 titik di Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kampar dan Pelalawan. Jadi totalnya ada 38 hotspot yang terpantau di 9 wilayah," ungkapnya, Minggu (28/2).
Dikatakan Bibin, meski terdapat puluhan hotspot, bukan berarti terjadi banyak kebakaran di Provinsi Riau. Pasalnya, puluhan hotspot tersebut akan dilihat level convident-nya. Semakin tinggi level convident (diatas 70 persen) maka dapat dipastikan terjadi karhutla.
"Dari puluhan titik hotspot, cuma 2 titik berada di level tinggi. Sehingga dipastikan ada aktivitas kebakaran hutan dan lahan di titik tersebut. Kedua titik itu ada di Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Bengkalis," urainya.
Sebagai informasi, sejak beberapa hari belakangan, Provinsi Riau dilanda cuaca panas terik. Jika situasi ini berlangsung cukup lama, dikhawatirkan karhutla bakal terjadi di banyak tempat di Riau. Terlebih, Riau memiliki banyak lahan gambut, yang sifatnya mudah terbakar di musim panas.
Adapun Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan masa siaga darurat karhutla pada pertengahan Februari 2021. Kondisi ini akan berlangsung hingga bulan Oktober di tahun yang sama. Selama masa siaga darurat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mensiagakan sejumlah helikopter. Nantinya helikopter akan melakukan patroli udara sebagai bagian deteksi dini.