Surabaya, Gatra.com - Setelah dilantik, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyatakan langsung melaksanakan pembangunan bandara internasional Kediri. Dhito memprediksi, pembangunan bandara tersebut akan mulai beroperasi dengan penerbangan komersialnya pada akhir 2023.
"Bandara nanti baru jadi diprediksi awal tahun 2023. Itupun bakal masih trial and error. Perkiraan, mulai commercial flight mulai 2023 akhir. Nah, (pembangunannya) sedang kami kebut. Harapannya, 2023 awal sudah bisa commercial flight," kata Dhito kepada Gatra.com, Sabtu (27/2).
Tidak hanya fokus pada bandara. Selama masa pembangunannya, Dhito juga akan menggarap sejumlah sektor yang akan mendukung keberadaan bandara tersebut. Mulai dari akses jalan tol, hingga potensi wisata di wilayah Kabupaten Kediri.
Salah satu fungsi pembangunan jalan tol tersebut nanti juga akan berfungsi untuk menghubungkan Kabupaten Kediri dengan sejumlah wilayah, antara lain Kertosono, Tulungagung, dan kota Batu.
"(Bandara) sedang kami garap betul. Di sisi lain, kami juga akan membangun jalan antar wilayah. Seperti Kediri Kertosono, Kediri TUlungagung, dan Kediri Batu," jelas Dhito.
Selain akses menuju bandara, Dhito mengaku juga punya pekerjaan rumah lainnya. Yakni, perbaikan 361 ruas jalan kabupaten yang masuk kategori rusak ringan, sedang, dan berat. Termasuk juga, 22 ruas jalan provinsi dan sejumlah jalan milik pemerintah pusat.
Menurutnya, perbaikan dan perawatan ruas jalan tersebut sangat penting. Apalagi, saat bandaranya sudah dibangun dan mulai beroperasi. Banyak wisatawan dan pendatang lainnya yang akan wara-wiri di kabupaten dan kota Kediri.
Begitu pula pada sektor pariwisata. Ia menilai, potensi wisata di kabupaten Kediri otomatis juga harus berkembang. Putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo itu mengaku sedang memetakan titik mana saja di kabupaten Kediri yang memiliki potensi wisata.
"Menurut saya, (dengan adanya bandara) Kediri akan menjadi epicentrum baru selain kota Surabaya. Maka dari itu, kami pemerintah kabupaten harus mulai mempersiapkan diri membenahi infrastruktur jalan dan lainnya. Saya juga sudah berkoordinasi dengan dinas pariwisata dan membentuk tim untuk membuat brand awarness," jelasnya.
Sebagai infromasi, pelabuhan udara yang dinamai Bandara Dhoho tersebut progress pembangunannya sudah mencapai 35 persen. Proyek yang dikerjakan oleh PT PP Presisi (PPRE) melalui entitas anak usaha PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA) itu meliputi clearance, earthworks, diversion dan drainage.