Home Hukum Dari Bantaeng Jadi Kader Banteng, PKS Usung Nurdin Abdullah

Dari Bantaeng Jadi Kader Banteng, PKS Usung Nurdin Abdullah

Jakarta, Gatra.com- Mohamad Sohibul Iman, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui terus terang partainya mengusung Nurdin Abdullah, pada Pilgub Sulawesi Selatan. Kini Gubernur Nurdin Abdullah kena OTT KPK. "Ya beliau diusung PKS walaupun beliau bukan kader PKS," kata Sohibul Iman pada Gatra.com, 27/02.

"Saya secara pribadi punya hubungan sebagai sama-sama alumni Jepang. Saat ketemu beliau juga tidak bisa dihindari ada obrolan-obrolan tentang masa-masa kuliah di Jepang. Bahkan banyak alumni Jepang juga bangga dengan prestasi beliau," ungkapnya.

"Sebagai pimpinan PKS juga tentu kami punya hubungan dengan Pak Nurdin sebab PKS mengusung beliau dua periode jadi Bupati Bantaeng dan sekali jadi Gubernur Sulawesi Selatan," katanya.

"Memang hubungan kami sebatas mengusung, sebab beliau bukan kader PKS. Setahu saya dua periode di Bantaeng beliau itu bukan anggota partai mana pun, termasuk PKS. Baru setelah jadi Gubernur Sulsel beliau jadi kader PDIP," katanya.

Sohibul mengaku kaget dengan tertangkapnya Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah oleh KPK. "Sangat kaget dan prihatin," katanya.

"Kaget sebab beliau selama ini justru dianggap salah satu role model pemimpin yang baik, berintegritas terutama anti korupsi, punya kapasitas, profesor dengan kinerja bagus saat jadi bupati Bantaeng dua periode, dan akseptabilitas tinggi, terpilih tiga kali jadi kepala daerah," katanya.

"Prihatin karena akan muncul skeptisisme di masyarakat, jika orang yang menerima Bung Hatta award dan jadi role model saja terjerat korupsi, bagaimana dengan elit-elit politik yang lain," ungkapnya.

Namun, Sohibul tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. "Tetapi tentu kita tdk boleh mendahului proses hukum. Kita percayakan kepada KPK untuk menuntaskan kasus ini dan memberi informasi sejelas-jelasnya tentang kasus ini kepada masyarakat agar tidak menimbulkan banyak spekulasi yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.

 

8898