Magelang, Gatra.com - Wali Kota Magelang, Jawa Tengah, Muchammad Nur Aziz dan Wakil Wali Kota Magelang M. Mansur akan mewujudkan janjinya memberikan program Rp30 juta per RT dalam program kerja 100 hari. Hal itu dikatakan usai dilantik Gubernur Ganjar secara virtual bersama 16 kepala daerah lainnya, Jumat (26/2).
"Sesuai janji saat kampanye, kami akan memberikan Rp30 juta setiap RT di Kota Magelang, tetapi dalam bentuk program bukan dalam bentuk uang tunai. Berikutnya pada 2022 akan diberikan cara yang baru lagi supaya bisa sesuai. Kami harapkan memang program-program dari RT/RW ini sudah masuk, jadi antara infrastuktur dan noninfrastruktur imbang,"katanya.
Ia menyampaikan hal ini akan menjadi pembelajaran. Di mana bantuan Rp30 juta per tahun per RT ini merupakan hal yang baru di Kota Magelang, maka istilahnya akan memberikan pengenalan dulu sampai membentuk infrastrukturnya, bagaimana penjabarannya, masyarakat didampingi supaya tidak salah.
"Jangan sampai program ini malah menjadi masalah buat RT dan RW di Kota Magelang. Program itu sesuai dengan yang diajukan oleh teman-teman dari RT, akan dikawal sampai itu terjadi makanya para RT diminta untuk memasukkan program-programnya supaya bisa terwujud," katanya.
Dari pengamatannya, selama ini kadang kala program RT sudah jalan dalam musrenbang RT, kemudian di atasnya kadang-kadang mentok atau berhenti. Maka mulaui sekarang jika sudah diajukan akan dikawal sampai betul-betul terwujud.
"Saya akan turun ke masyarakat untuk mengkomunikasikan, sedangkan teman-teman di birokrat merumuskan supaya bisa berjalan dengan baik," katanya.
Aziz menegaskan dalam program 100 hari yang Rp30 juta itu jelas akan dilaksanakan. Ada 38 prioritas yang sudah dititipkan di program RPJMD 2021 walaupun sudah diketok dengan program yang lama tetapi masih bisa menitipkan termasuk program jemput sakit antarsehat betul-betul dilaksanakan secara gratis,"katanya.
Selain itu, ia menyatakan siap menerima aduan warganya selama 24 jam dengan menyertakan bahwa aduan bisa disampaikan di nomor 081326213445. Mekanismenya warga bisa menyampaikan melalui WA dan akan ditindaklanjuti, bisa pula diteruskan ke OPD terkait.
"Saya menginginkan warga Kota Magelang merasa mempunyai bapak, kalau ada kesulitan bisa menghubungi, wakil wali kota juga seperti itu, termasuk sekda. Saya ingin semua dapat berkah, antara pemimpin dengan warga itu menyatu. Nanti jangan kaget kalau saya dan pak wakil dan pak sekda turun tanpa protokoler untuk mendengarkan apa yang menjadi kesulitan masyarakat," katanya.
Wakil Wali Kota Magelang M. Mansur mengatakan Magelang itu kota religi dan akan ditingkatkan sehingga tampak, indikatornya antara lain iman dan takwanya harus meningkat.
Ke depan, katanya pihaknya ingin mencoba membuat kampung-kampung religi. Kampung religi ini sebagai simbol bahwa di kampung itu kegaiatan keagamannya betul-betul mantap, masyarakatnya berakhlak bagus, imannya kuat, dan pembangunanya meningkat.
"Insyaallah dengan kampung religi itu sudah bebas narkoba, bebas perjudian dan mudah-mudahan dengan dinamakan kampung religi itu masyarakatnya jadi ikut membawa citra," katanya.