Jakarta, Gatra.com- Edukasi gizi menjadi sangat penting karena diharapkan dapat memberi pengetahuan dan pemahaman ibu dalam Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bergizi seimbang yang divisualisasikan dalam ISI PIRINGKU untuk sekali makan.
Demikian hal itu dikatakan Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan, Dr. Dhian Dipo, SKM., MA dalam konferensi pers virtualnya, Jumat (26/2).
Berdasarkan angka Riskesdas 2018, proporsi anak dengan status gizi pendek atau sangat pendek (stunting) sekitar 30.8%. Angka ini masih lebih tinggi dibandingkan angka yang dianjurkan WHO di bawah 20%.
Menurut Dhian Dipo, pencegahan stunting masih menjadi fokus dimana Pemerintah telah membuat strategi dengan berbagai program untuk menurunkan angka stunting hingga 14% pada tahun 2024.
Dhian Dipo mengatakan, upaya penanggulangan stunting dan percepatan perbaikan gizi tersebut tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah. Melainkan perlu adanya kolaborasi dengan lintas-sektor, salah satunya dengan sektor swasta.
Ahli Utama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Ir. Harris Iskandar, Ph.D., Widya Prada mengatakan, kesehatan dan pemenuhan gizi seimbang memiliki peran penting dalam menunjang kualitas pendidikan anak di usia dini. "Seperti di usia PAUD, terutama dalam masa pembelajaran jarak jauh (PJJ)," katanya.