Palembang, Gatra.com - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), menawarkan kerja sama uji riset varietas lokal (varlok) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Usulan tersebut disampaikan Kepala BPTP Provinsi Sumsel, Atekan saat menemui Bupati Muba, Dodi Reza Alex Noerdin dalam rangka Penyerahan Sertifikat Sumber Daya Genetik (SDG) varlok Kabupaten Muba, Jumat (26/2).
Menurutnya, dari hasil riset pihaknya berkeinginan untuk segera melepas varlok Kabupaten Muba. Mulai dari tanaman padi dari Lalan, gambir dari Babat Toman, pisang bakaran dari Babat Supat, dan salak montok dari Sungai Lilin.
“Kalau varietas padi, gambir, pisang kepok, dan salak montok itu sudah dilepas secara nasional berarti varietas tanaman tersebut sudah diakui milik Kabupaten Muba, sehingga sudah bisa dibibitkan secara massal,” ujarnya.
Dikatakannya, dengan diakuinya padi, gambir, pisang kepok, dan salak montok sebagai tanaman asli dari Kabupaten Muba, maka pihaknya bisa mengembangkannya secara massal.
“Selain tidak memiliki anggaran khusus untuk pengembangannya, selama ini kita juga terkendala karena belum dilepas secara nasional,” katanya.
Sementara itu, Bupati Dodi Reza, menyambut baik dan siap mendukung rencana BPTP provinsi setempat guna melakukan uji riset terhadap varietas lokal di wilayahnya.
“Nanti, kita (Pemkab Muba) buatkan dulu masterplan-nya, baik dari sisi riset maupun pengembangannya dari setiap varietas yang ada. Mungkin nanti bisa juga kita kerja samakan dengan BPTP mulai dari riset benih sampai ke proses panen dan pengembangan varietas itu,” ujarnya.
Dibeberkannya, untuk varietas tanaman gambir harus ada keberlangsungan, pohon gambir tersebut harus tetap ada, kalau tidak maka hilirisasi produk unggulan Muba bisa hilang. “Karena itu, memang dibutuhkan juga konsep bantuan uji riset dari BPTP,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, tim dari BPTP Sumsel tersebut mengenalkan produk Kalung Eucalyptus, Inhaler, dan Roll On kepada Pemkab Muba. Produk Eucalyptus dengan khasiat di antaranya untuk gangguan saluran pernafasan karena mempunya kemampuan sebagai pelega saluran pernafasan, pengencer dahak, pereda nyeri, pencegah mual, anti inflamasi dan efek menenangkan. Diharapkan membantu pemerintah menanggulangi permasalahan wabah Covid-19.