Palembang, Gatra.com - Harga karet di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kini terus meroket. Per hari ini, Jumat (26/2), harganya pun tembus Rp 24.000 per kilogram (kg) untuk kondisi Kadar Karet Kering (KKK) 100 persen.
Kabar gembira bagi petani karet di Bumi Sriwijaya tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Sumsel, Rudi Arpian.
“Harga hari ini (26 Februari 2021) untuk KKK 100 persen naik Rp 2.515 menjadi Rp 24.008 per kg. Sehari sebelumnya (25 Februari 2021) harganya per kg mencapai Rp 21.493,” ujarnya di Palembang, Jumat (26/2).
Menurutnya, kondisi industri karet pada awal 2021 mendapatkan berkah pemulihan ekonomi dari pandemi virus corona atau Covid-19. Dimulai dari membaiknya perekonomian di Amerika dan Keputusan Arab Saudi untuk memangkas produksi secara sukarela dalam jumlah besar pada Februari dan Maret.
Selain itu, lanjutnya, adanya kebijakan Pemerintah Indonesia memberlakukan pembebasan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil baru terhitung dalam tiga bulan. Hal tersebut juga menjadi pemicu Industri mobil mulai bangkit. “Pemulihan sektor manufaktur di Cina membuat industri otomotif di Cina sudah mulai bagus,” katanya.
Dibeberkannya, seiring banyaknya permintan karet alam, pasokan karet alam yang turun akibat belum pulihnya produksi karet alam di negara-negara yang terdampak penyakit Gugur Daun Karet (GDK).
Bukan itu saja, sambungnya, cuaca ekstrim dan nilai tukar rupiah yang terus melemah membuat harga karet di tingkat petani terdongkrak naik. Terlihat, hari ini melesat Rp 2.515 per kg.
“Dengan begitu, kami optimis harga komoditas karet, khususnya di Sumsel akan terus membaik dan akan ada harga keseimbangan baru,” katanya.