Washington, D.C, Gatra.com - Presiden AS Joe Biden telah memerintahkan serangan udara terhadap milisi yang didukung Iran di Suriah, menyusul serangan roket terhadap pasukan AS di Irak.
“Atas arahan Presiden Biden, pasukan militer AS tadi malam melakukan serangan udara terhadap infrastruktur yang digunakan oleh kelompok militan yang didukung Iran di Suriah timur. Serangan ini diotorisasi sebagai tanggapan atas serangan baru-baru ini terhadap personel Amerika dan Koalisi di Irak, dan terhadap ancaman yang sedang berlangsung terhadap personel tersebut,” bunyi pernyataan dari Pentagon, dikutip Reuters.
"Secara khusus, serangan tersebut menghancurkan beberapa fasilitas yang terletak di titik kontrol perbatasan yang digunakan oleh sejumlah kelompok militan yang didukung Iran, termasuk Kait'ib Hezbollah (KH) dan Kait'ib Sayyid al-Shuhada (KSS)," tambah pernyataan itu.
Pada hari Senin, setidaknya tiga roket menargetkan kedutaan AS di Zona Hijau dengan keamanan tinggi di ibukota Irak Baghdad, dalam serangan yang dituduhkan AS kepada Iran.
Serangan itu adalah yang ketiga dalam seminggu yang menargetkan instalasi diplomatik, militer atau komersial Barat di Irak setelah berbulan-bulan relatif tenang.
Pada bulan Oktober lalu, AS mengancam akan menutup kedutaan besarnya di Baghdad jika serangan tidak berhenti, sehingga kelompok garis keras setuju untuk gencatan senjata yang tidak terbatas.
“Respon militer yang proporsional ini dilakukan bersamaan dengan langkah diplomatik, termasuk konsultasi dengan mitra Koalisi. Operasi tersebut mengirimkan pesan yang tidak ambigu: Presiden Biden akan bertindak untuk melindungi personel Amerika dan Koalisi. Pada saat yang sama, kami telah bertindak dengan cara yang disengaja, bertujuan untuk menurunkan situasi secara keseluruhan di Suriah timur dan Irak,” Pentagon menambahkan dalam pernyataannya.