Banyumas, Gatra.com– Pandemi COVID-19 sejak Maret 2020 lalu telah banyak memengaruhi kondisi perekonomian tahun 2020 secara global, termasuk di Kabupaten Banjarnegara. Seperti diprediksi, petumbuhan ekonomi Banjarnegara melambat, namun masih di atas pertumbuhan ekonomi secara nasional dan Provinsi Jawa Tengah.
Kepala BPS Banjarnegara, Ratna Setyowati S.Si,MT,MA, mengatakan kontribusi terbesar perekonomian Banjarnegara adalah sektor pertanian yang mencapai 30 persen. Pada tahun 2020 sektor pertanian mengalami pertumbuhan ekonomi sekitar tiga persen.
Kata dia, meski mengalami perlambatan, namun masih berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah yang minus 2,65 persen dan nasional yang minus 2,70 peren.
“Kenaikan ini salah satunya dikarenakan telah terbukanya akses antar wilayah di seluruh pelosok Banjarnegara. Jadi pembangunan infrastruktur sangat berpengaruh pada ketahanan ekonomi,” katanya, dalam keterangan tertulisnya, Kami malam (25/2).
Ratna juga menjelaskan, bahwa meskipun angka kemiskinan pada tahun 2020 bertambah 0,88 persen akibat dampak pandemi Covid-19, namun masih lebih baik daripada Kabupaten Kebumen, Purbalingga, Wonosobo, Brebes, dan Pemalang.
“Selain itu, tingkat partisipasi angka kerja kabupaten Banjarnegara tahun 2020 sebesar 69,69 persen. ini berarti bahwa tingkat partisipasi angka kerja Kabupaten Banjarnegara lebih besar dari Provinsi Jawa Tengah yang sebesar 69,43 persen. Dan Kabupaten Banjarnegara menempati urutan kedua terbesar di wilayah Karesidenan Banyumas,” jelasnya.