Karanganyar, Gatra.com- Para jemaah dan pelayat mensalatkan jenazah pimpinan pusat majelis tafsir Alquran (MTA) KH Ahmad Sukina di Permakaman Muslim Kaliboto Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (25/2). Waktu pemakamannya dimajukan dari jadwal dan prosesinya dipersingkat.
Kabag Ops Polres Karanganyar Kompol Budiarto mengakui dua hal itu paling urgen. Jangan sampai kerumunan takziah membahayakan kesehatan.
"Kami meminta satgas MTA mempersingkat prosesi pemakaman. Supaya tak menambah kerumunan jika berlama-lama. Juga, jadwal pemakamannya maju. Itu juga agar pelayat tak kian berjubel," katanya kepada wartawan usai prosesi pemakaman.
Sedianya penakaman dimulai pukul 13.00 WIB-14.00 WIB. Lantaran jadwalnya maju, maka pemakaman dimulai pukul 11.00 WIB. Jenazah KH Ahmad Sukina turun dari ambulans sekitar pukul 10.00 WIB. Petugas pemulasara jenazah berpakaian APD lengkap membawanya ke liang lahat. Tak diperkenankan pelayat masuk ke area itu jika tanpa kepentingan penguburan jenazah.
Sementara itu di lapangan Kaliboto, separuh area itu dipenuhi jemaah salat jenazah. Aktivitas itu dipantau polisi dan satgas Covid-19. Mereka mengimbau jemaah menjaga jarak dan segera meninggalkan lokasi jika sudah mengakhiri salatnya. Mereka mengantarkan jenazah sejak dari rumah duka. Di lokasi salat jenazah telah tersedia unit damkar yang menyuplai air wudu. Salat jenazah ditunaikan sedikitnya ratusan jemaah dan pelayat yang memadati hampir separuh lapangan Kaliboto.
Hingga pemakaman selesai, masih banyak pelayat berdatangan salah satunya Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Sekretaris Umum MTA Pusat Solo, Sunarno menyampaikan, sebelumnya tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan Sukino menderita sakit.
"Masih terus berkegiatan. Tidak ada sakit tertentu. Pada Rabu pagi itu, kami mendapat kabar ada gejala stroke. Jatuh di kamar mandi. Kemudian dibawa ke rumah sakit. Ada sesak, gejala Covid-19," katanya. KH Ahmad Sukina sempat tidak sadarkan diri sebelum meninggal dunia.