Washington, Gatra.com - Amerika Serikat memiliki sekitar 3.000 tentara di Arab Saudi dan akan terus membantu Riyadh meningkatkan kemampuan pertahanannya ketika meningkat serangan dari kelompok-kelompok yang didukung Iran.

Hal ini diungkapkan komandan militer AS, untuk wilayah itu, Rabu (24/2).

Kepala Komando Pusat Jenderal Kenneth McKenzie mengatakan bahwa AS "menghargai" hubungan bilateral dengan Arab Saudi. Sejak 2019, AS telah mengerahkan beberapa sistem pertahanan udara di wilayah kekuatan Teluk.

“Ini termasuk pengisian kekuatan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), dua pengisian kekuatan rudal Patriot dan lainnya,” kata McKenzie selama webinar dengan Institut Beirut, dikuti Al-arabiya.

Washington juga telah bekerja dengan sistem pertahanan udara Arab Saudi untuk meningkatkan kemampuan mereka serta dalam mengintegrasikan sistem pertahanan udara dan rudal.

“Kami sedang bekerja untuk mengintegrasikan [sistem Arab Saudi] dengan tetangga [nya] di kawasan dan dengan kami,” kata McKenzie.

“Skuadron tempur masih terus berada di Arab Saudi sebagai "basis rotasi," tambahnya.

Ditanya tentang Yaman dan peningkatan serangan oleh Houthi , McKenzie mengatakan bahwa AS menyadari peningkatan serangan Houthi dalam 30 hari terakhir terhadap Arab Saudi.

“Ini penting, dan hal-hal ini tidak membantu untuk mencapai solusi damai di Yaman.

"Ini adalah keyakinan saya bahwa Kerajaan Arab Saudi memang mencari solusi politik yang dinegosiasikan di Yaman, dan serangan ini tidak membantu," kata jenderal AS itu.

Dia juga mencatat bahwa senjata yang diluncurkan dari Yaman “memiliki sidik jari Iran di sekujur tubuhnya."