Jakarta, Gatra.com - Sudah lebih dari 11 bulan Indonesia dilanda pandemi Covid-19. Pandemi membuat kondisi perekonomian negara babak belur. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 terkontraksi. Pada kuartal II dan III perekonomian mengalalmi pertumbuhan minus (-), dan Indonesia menyatakan masuk jurang resesi.
Hampir seluruh sektor industri mengalami kerugian akibat pandemi Covid-19 yang pertama kali muncul di Wuhan, Cina, termasuk industri pariwisata yang selama ini menjadi andalan pertumbuhan negeri ini. Dengan terhambatnya pertumbuhan di industri pariwisata, sektor properti sebagai pendukung dalam pembangunan infrastruktur juga terimbas.
Dalam menghadapi situasi saat ini, serta merespon kebutuhan konsumen di era pasca-pandemi ke depan, kedua sektor industri ini harus beradaptasi dan bertransformasi. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) mencatat kerugian sektor pariwisata Indonesia mencapai lebih dari Rp10 Triliun pada 2020.
Ribuan hotel dan restoran terpaksa tutup dengan diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengurangi dampak penyebaran virus Covid-19. Begitu pula dengan sejumlah maskapai penerbangan dan tour operator yang mengalami kerugian karena langsung terdampak.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan hingga September 2020, kunjungan wisatawan mancanegara selama Jan-Sept 2020 mengalami penurunan hingga 70% dibandingkan tahun 2019 di periode bulan yang sama. Anjloknya kunjungan ini praktis berimbas kepada pemasukan pelaku-pelaku pariwisata di daerah lainnya.
Terus meningkatnya kasus positif COVID-19 dinilai juga menjadi tantangan dalam pemulihan sektor pariwisata Indonesia. Maka dari itu, demi membantu mereka yang “terdampak”, pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyiapkan berbagai kebijakan, salah satunya lewat dana hibah pariwisata.
Dana hibah ini digunakan “untuk peningkatan implementasi CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, Environment Friendly). Pelaksanaan CHSE ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan industri pariwisata dalam menerapkan protokol kesehatan baik secara fisik pada ruang-ruang publik, destinasi dan tempat kegiatan para wisatawan seperti hotel, restoran, conventions, dll., maupun mempersiapkan para pelaku industri pariwisata dalam menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes).
Untuk lebih dalam mengupas upaya dan strategi penerapan CHSE dan Protokol Kesehatan pada umumnya untuk mengangkat kembali industri Pariwisata Indonesia, GATRA Bicara mengangkat tema ‘’Penerapan Protokol Kesehatan CHSE di Sektor Properti’’ dalam Sharing Session Penanggulangan Covid-19.
Akan hadir sebagai pembicara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Direktur Utama PT PP Properti Tbk. Sinur Linda Gustina. Acara yang akan digelar pada Kamis, 25 Februari 2020 pukul 14.30-16.00 WIB tersebut akan dipandu oleh Redaktur Senior Majalah Gatra Bambang Sulistyo. Juga, akan ada Quiz dan tersedia giveaway menarik untuk peserta yang beruntung.
Yang tertarik bergabung dapat mengakses melalui link YouTube Channel GATRA TV:
https://youtu.be/kgJGmdecS24
Atau lewat Zoom Meeting:
https://us02web.zoom.us/j/6637066436 Meeting ID: 663 706 6436
Penulis: G.A. Guritno