Pekanbaru, Gatra.com - Lelaki 66 tahun ini nampak sumringah saat menengok para lelaki berkain sarung itu ngumpul di kawasan Sudirman, Pekanbaru, Riau, Rabu (24/2).
Dan gara-gara menengok itu pula, mantan Bupati Siak dua periode ini jadi teringat dengan program Hafizpreneur yang sudah dia jalankan sejak tahun lalu.
Ada 115 orang lulusan sekolah menengah atas se Provinsi Riau yang dia kirim ke Institut Tazkia Bogor, Jawa Barat. "Tahun ini kita akan kirim 75 orang," kata Syamsuar saat memberikan sambutan di acara Santripreneur di kawasan Sudirman itu.
Ketua Harian PB Nahdlatul Ulama yang juga Staf Khusus Wakil Presiden (Wapres), KH. Imam Aziz juga ada di antara para lelaki berkain sarung yang datang dari 55 Pondok Pesantren (Ponpes) di 11 kabupaten kota di Riau itu.
Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat Medali Emas Manurung, juga ada. Sebab Apkasindo yang menyelenggarakan acara yang diselingi workshop itu.
Kepada Gatra.com Kepala Dinas Pendidikan Riau, Zul Ikram kemudian cerita kalau program hafizpreneur tadi muncul oleh keinginan Syamsuar mengembangkan ekonomi syariah di Riau. Apalagi Bank Riau Kepri sudah siap-siap pula meluncurkan produk syariahnya.
"Yang dikirim ke Tazkia itu adalah mereka yang tidak hanya mumpuni akademik sekolah, tapi juga hafalan Quran. Sebab di kampus mereka musti terus menyelesaikan tahapan tahfiz Quran disamping ilmu akademik sesuai jurusan yang diambil. Nanti lulus dari sana, mereka akan dapat dua sertifikasi; keilmuan akademik dan tahfizul Qurannya," cerita Zul.
Semua biaya para mahasiswa ini katanya ditanggung full oleh Pemprov Riau. "Kalau mereka pulang kampung di luar yang diprogramkan Pemprov Riau, mereka bayar sendiri," terangnya.
Dari cerita Zul tadi, wajar kemudian kalau Syamsuar sumringah dengan hadirnya santripreneur berbasis kelapa sawit itu.
Selain lantaran Ponpes di Riau lebih banyak dibanding di Sumatera Selatan (Sumsel), Riau juga penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.
"Ekonomi Riau sangat dipengaruhi sawit. Berbagai kreatifitas bisa dibikin berbahan sawit. Yang paling sederhana, lidi nya sajalah. Ini bisa bernilai ekonomis. Pemprov siap mensupport biar santripreneur ini sukses," katanya.
Ketua DPD Golkar Provinsi Riau ini juga meminta supaya Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) membantu Ponpes. Jangan sampai muncul kesenjangan sosial lah.
"Jangan sampai di atas minyak di bawah minyak, tapi di sekeliling kita orang miskin banyak juga," dia mengingatkan.
Abdul Aziz