Jakarta, Gatra.com- Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan bahwa Indonesia terus melaksanakan komunikasi yang intensif dengan negara-negara lain, khususnya ASEAN. Pertemuan itu dilakukan terkait dengan situasi di Myanmar yang memanas.
"Ini merupakan bagian shuttle diplomacy Indonesia untuk membahas dan mencoba berkontribusi guna mencari penyelesaian terbaik," ujar Retno pada konferensi pers, Rabu (24/2).
Berbagai negara yang dia kunjungi untuk melakukan komunikasi di antaranya Brunei Darussalam dan Singapura. Komunikasi juga dilakukan oleh sesama menteri luar negeri seperti Filipina, Malaysia, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Thailand. Selain dengan ASEAN, Indonesia, kata Retno, juga telah melakukan komunikasi dengan PBB, negara Amerika Serikat, Inggris, dan Australia, Jepang, RRT, dan India.
Pelaksanaan diplomasi, Retno melanjutkan, bukan perkara yang mudah dilakukan di masa pandemi. Namun, hal ini tetap dilakukan Indonesia mengingat adanya prinsip-prinsip yang perlu ditegakkan, dan keinginan kuat untuk terus berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan kawasan. "Indonesia memilih untuk tidak berdiam diri," ucap dia.
Retno menegaskan bahwa Indonesia berada di posisi yang jelas dan konsisten: menyuarakan pentingnya keselamatan dan kesejahteraan rakyat Mynamar, memulihkan transisi demokrasi yang inklusif, dan pentingnya penghormatan terhadap Piagam ASEAN.
Indonesia juga membahas rencana penyelenggaraan pertemuan ASEAN. Sejauh ini, kata Retno, negara-negara ASEAN telah menyampaikan komitmen dukungan terhadap penyelenggaraan pertemuan para Menlu ASEAN.