Indragiri Hulu, Gatra.com - Jika tak ada aral melintang 3 Maret 2021 mendatang Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Indonesia, Sofyan Jalil akan dijadlwalkan hadir di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau.
Kedatangan Menteri itu untuk menyerahkan sertifikat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sebanyak 1691 persil yang sudah mendapat kepastian hukum secara perdata.
"Kita di Inhu menjadi yang pertama di Indonesia yang akan menyerahkan sertifikat PTSL dan rencananya akan langsung diserahkan oleh menteri ATR, 3 maret mendatang," ujar Kepala kantor BPN Inhu, Taufik S Wibowo Selasa (23/2) malam.
BPN Inhu sendiri melalui program nasional tersebut menargetkan 28.000 persil sertifikat yang akan siap dicetak dan rampung pada 2021 ini.
Sayangnya menurut Taufik, 28.000 persil sertifikat tadi tidak akan cepat rampung jika stakeholder lain tidak ikut campur tangan dalam memberikan sosialisasi selama program PTSL selama digelar serta pemahaman masyarakat luas yang dinilai kurang taat dalam realisasi perpajakan.
"Untuk saat ini kita sudah menyelesaikan 1.691 persil. Namun, perjalanannya selama pemetaan untuk pengurusan sertifikat PTSL itu tingkat kesadaran masyarakat masih relatif rendah begitu pula dengan pemerintahan desa se-Kabupaten Inhu yang kurang pro aktif dalam mensosialisasikan pentingnya kepemilikan dan keabsahan dalam suatu bidang tanah," ujarnya.
Lebih lanjut kata dia, program sertifikat PTSL itu juga memberikan stimulus perbaikan ekonomi selama masa pandemi Covid-19 saat ini. "Rata-rata masing petani memiliki dua hektar lahan sawit, jika sertifikat itu sudah rampung selama program PTSL maka dapat pula mencairkan pinjaman ke Bank BNI 46 yang mana itu juga menjadi program presiden," ujarnya.
Ditempat yang sama Rionaldi Pgs Pemimpin BNI 46 Rengat mengatakan mencanangkan kerja sama dalam memberikan stimulus ekonomi ditengah-tengah serangan pandemi saat ini.
"Untuk di BNI 46 Rengat sendiri, masyarakat dapat mengajukan kredit pinjaman dengan pemanfataan dana Kredit usaha rakyat (KUR) dengan total budget sebanyak Rp135 miliar yang siap dicairkan," ujar Rio. Rio menjelaskan, dengan pengurusan sertifikat PTSL tersebut dapat menjadi anggunan pinjaman dalam memberikan stimulus ekonomi ditengah pandemi.
"Untuk saat ini stimulus KUR sendiri BNI 46 Rengat sudah mencairkan pinjaman kepada masyarakat Inhu sebanyak Rp12 miliar, yang artinya kita BNI masih memiliki stock kepada masyarakat hingga Rp123 miliar pula," ungkapnya.
Lebih lanjut menurut putra kelahiran Sumatera Barat (Sumbar) itu, kredit pinjaman KUR besutan BNI sendiri memberikan budget hingga Rp500 juta pencairan dengan tiap masing nomor induk kependudukan dengan suku bunga sebesar 6 persen tiap tahunnya.