Batam, Gatra.com - Pada Januari 2021, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), mengalami inflasi hingga 0,68 persen. Pemicunya, diketahui masih dari sektor kebutuhan pokok. Sedikitnya ada lima kelompok yang mendorong terjadinya inflansi.
Kepala BPS Kota Batam, Rahmad Iswanto, menjelaskan, jika dilihat dari kelompoknya, inflasi yang terjadi di Januari 2021 disebabkan oleh naiknya lima kelompok. Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan IHK dari 104,67 persen di Desember 2020 menjadi 105,38 di Januari 2021.
"Sementara inflasi tahun ke tahun (year on year) atau Januari 2021 terhadap Januari 2020, diketahui sebesar 1,65 persen. Cukup terkendali," katanya," Rabu (24/2).
Rahman merinci lima kelompok pemicu inflasi tadi, yang pertama adalah makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 2,65 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran naik sebesar 1,82 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik sebesar 0,39 persen, kelompok pakaian dan alas kaki naik sebesar 0,20 persen, serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik sebesar 0,04 persen.
“Sebaliknya, dua kelompok mengalami penurunan yaitu kelompok transportasi turun sebesar 2,11 persen. Lalu kelompok kesehatan turun sebesar 0,06 persen. Sedangkan empat kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks harga,” katanya kepada wartawan, Selasa, 23 Febuari 2021.
Di awal tahun 2021 ini, Batam mengalami inflasi hingga 0,68 persen dan hal itu disebabkan oleh komiditi-komoiditi bahan pokok seperti teluar ayam ras, daging ayam ras, cabai, sayur, bayam, dan kangkung yang mengalami kenaikkan. Sehingga, kata dia, menyebabkan inflasi yang bisa dibilang tidak rendah tetapi juga tidak cukup tinggi.
“Artinya, inflasi Batam di awal tahun ini lebih tinggi dibandingkan dua tahun lalu dari 2020 dan 2019. Hal ini yang turut menjadi perhatian kami, mengingat sebentar lagi kita akan menyambut momen puasa dan lebaran,” katanya.
Hal itu pun menjadi konsen BPS Batam, sebab menurut Rahmad, biasanya di bulan empat atau April kenaikan permintaan berbagai macam komoditas kebutuhan akan muncul. Selain itu, kata dia, meski pandemi belum menunjukkan tanda berakhir, tetapi kegiatan ekonomi masyarakat tetap berjalan dan menggeliat kembali di 2021.