Karanganyar, Gatra.com - Pemkab Karanganyar diminta mengkaji ulang rencana membuka RS khusus pasien Covid-19. Alasannya, RS rujukan masih bisa melayani pasien Covid-19. Selain itu, keuangan daerah tak sanggup membiayai RS khusus pasien Covid-19.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar Purwati berharap Bupati Karanganyar Juliyatmono tak perlu buru-buru membuka RS khusus Covid-19. "Dengan RS rujukan saja sebenarnya masih bisa melayani pasien Covid-19. Lagipula jumlah RS rujukannya terus bertambah," katanya kepada wartawan, Selasa (23/2).
Ia menyodorkan data keterisian tempat tidur RS rujukan per Senin (22/2). Dari 245 unit, baru terisi 77 unit. Artinya bersisa 165 unit tempat tidur belum terisi. Ia mengakui kasus penularan memang tak mengalami kenaikan berarti. Selain itu, tidak banyak pasien membutuhkan rujukan RS lain karena sudah terlayani.
Pemkab Karanganyar sebenarnya sudah mengajukan bantuan ke pemerintah pusat terkait sarana dan prasarana RS Covid-19. Sayangnya, syarat dan anggaran yang harus dikeluarkan daerah cukup banyak. "Semua kebijakan berada di tangan ketua satgas alias bupati Karanganyar. Saya hanya memberikan saran," katanya.
Ia justru memilih pembiayaan difokuskan ke vaksinasi. Sebab, belum tentu pemerintah pusat menanggung semua ongkos pengadaan vaksin. Jika demikian, pastilah keuangan daerah berkontribusi.Sebelumnya, Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan biaya penunjang sarana prasarana RS Covid-19 mencapai Rp3 miliar.