Sukoharjo, Gatra.com- Polres Sukoharjo menggelar operasi peredaran minuman keras (miras), Senin (22/2) malam. Operasi miras tersebut dilakukan dalam upaya cipta kondisi menjelang pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih pada Jumat (26/2) nanti.
Kasat Narkoba Polres Sukoharjo, AKP Agus Syamsudin mengatakan, petugas menyasar sejumlah pedagang miras lokal jenis ciu di Kecamatan Polokarto serta Mojolaban. Hasilnya, petugas menyita ratusan liter ciu yang siap untuk diedarkan.
"Hasil dari operasi pekat, kami menyita 235 liter ciu," katanya mewakili Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas, Selasa (23/2).
Ciu tersebut didapat dari sejumlah pedagang maupun parajin ciu di wilayah Polokarto serta Mojolaban. Salah satunya adalah pedagang miras di jalanan, tepatnya di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Yudo Swargoloyo Polokarto dimana petugas menyita empat dus atau 72 liter.
Selain itu, petugas juga menyita ciu dari perajin miras bernama Parjo, warga Desa Ngombakan, Polokarto. Dimana petugas menyita tiga dus berisi 55 liter ciu. Lalu pada perajin ciu bernama Widodo di Desa Bekonang, Mojolaban dengan barang bukti satu dus dan tiga jeriken atau total 108 liter.
Agus menambahkan, sasaran operasi tersebut, selain miras, juga penyakit masyarakat lain, seperti perjudian serta peredaran narkoba.
Seluruh BB miras lantas disita dan diamankan di Mapolres Sukoharjo, untuk penyelidikan lebih lanjut. Nantinya, barang bukti ciu yang sudah diamankan ini akan dimusnahkan bersama barang bukti lainnya.
"Kami berkomitmen untuk memberantas penyakit masyarakat seperti peredaran miras, judi, dan juga peredaran narkoba," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Sukoharjo mengatakan, jelang pelantikan Bupati terpilih ini, Polres Sukoharjo terus melakukan operasi cipta kondisi agar pelaksanaan pelantikan lancar dan aman.
"Selama operasi cipta kondisi ini, kami ajak masyarakat juga terus memperhatikan protokol kesehatan. Melalui PPKM skala mikro diharapkan angka Covid-19 di Sukoharjo terus turun," tandas Kapolres Bambang Yugo.